Inggris siap bagi ilmu ke Jokowi soal kemudahan berbisnis
"Saya kira ada beberapa pengalaman kami yang siap dibagikan."
Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Maliq, mengapresiasi keinginan Presiden Joko Widodo agar peringkat kemudahan berusaha atau Ease of Doing Business (EODB) Indonesia bisa meningkat dari posisi saat ini di urutan 109 ke level di bawah 40.
Tak hanya itu, Moazzam bahkan berjanji akan membantu pemerintah mencapai target dalam kemudahan berbisnis. Mengingat sudah banyak regulasi di Inggris yang memudahkan pengusaha memulai bisnisnya.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Mengapa pasukan Inggris menjajah Indonesia? Sebab utama penjajahan tersebut bermula dari adanya perjanjian politik Inggris dengan Belanda.Saat itu, Belanda yang tengah dijajah oleh Prancis, di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte merasa kalah dan bangkrut.
-
Kenapa Presiden Jokowi mendukung Timnas Indonesia? Dalam unggahan yang sama, Jokowi menyisipkan doa dan harapan agar Timnas Indonesia mampu melaju hingga ke babak berikutnya. “Selangkah lagi untuk melaju ke fase kualifikasi babak ketiga Piala Dunia 2026, Teruslah berjuang dengan penuh semangat” ungkapnya.
-
Mengapa Jokowi mendorong kerja sama ekonomi biru dengan India? "Potensi kerja sama tersebut bisa kita dorong menuju ekonomi biru, ketahanan pangan, konektivitas maritim dan sumber daya energi laut yang berkelanjutan,"
"Saya pikir ini target yang sangat bagus tapi juga ambisius. Saya kira ada beberapa pengalaman kami yang siap dibagikan. Dan kami siap bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk mendukung usahanya," kata Moazzam di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis (17/3).
Dalam pandangan Moazzam, Indonesia memiliki potensi besar dalam berbisnis, dilihat dari banyaknya pengusaha asing yang berinvestasi maupun memperluas (ekspansi) usahanya di Indonesia. Sehingga perlu adanya action plan dalam regulasi untuk mendukung rencana pemerintah dalam kemudahan berbisnis.
"Saya kira belum ada action plan karena pemerintah baru membuat targetnya dalam indeks kemudahan berbisnis dari Bank Dunia. Sehingga langkah selanjutnya adalah membuat action plan," imbuhnya.
Menurut Moazzam, pemerintah Inggris dan Kedutaan Besar Inggris sudah banyak bekerja sama dengan pemerintah Indonesia terkait regulasi dalam kemudahan berbisnis. Dia berharap kerjasama tersebut bisa meningkat sehingga Indonesia bisa mencapai targetnya.
Seperti diketahui, Bank Dunia telah memberikan hasil survei mengenai Easy of Doing Business (EODB) atau kemudahan berbisnis bagi Indonesia. Dari dua kota yang di survei yaitu Jakarta dan Surabaya, menempatkan Indonesia berada di peringkat 109 dari 189 negara.
Melihat hal tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan peringkat kemudahan berusaha atau Ease of Doing Business (EODB) Indonesia bisa meningkat dari posisi saat ini di urutan 109 ke level di bawah 40.
Baca juga:
Regulasi dan infrastruktur masih jadi keluhan pengusaha asing
Dubes Inggris ajak negara mayoritas muslim aktif lawan paham teroris
OJK: Perbankan Indonesia masih khawatir kerja sama dengan Iran
Temui Presiden Jokowi, Putri Belgia boyong 300 pengusaha
Pemerintah bakal kirim TKI saat perdagangan bebas Eropa dibuka