Ini alasan pemerintah patok pertumbuhan ekonomi 2019 lebih rendah dibanding 2018
Staf Khusus Presiden, Ahmad Erani Yustika memperkirakan, pertumbuhan ekonomi sampai akhir tahun ini berada dikisaran 5,2 persen. Dia memandang, pertumbuhan ekonomi di 2019 sangat realistis walaupun ada penurunan prediksi penurunan sebesar 1 persen di APBN 2018.
Pemerintah Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen di tahun 2019. Angka ini lebih kecil dibandingkan target pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar 5,4 persen.
Staf Khusus Presiden, Ahmad Erani Yustika memperkirakan, pertumbuhan ekonomi sampai akhir tahun ini berada dikisaran 5,2 persen. Dia memandang, pertumbuhan ekonomi di 2019 sangat realistis walaupun ada penurunan dibanding APBN 2018.
-
Apa yang ditawarkan Adira Finance di Jakarta Fair Kemayoran? Dalam rangka tema HUT tahun ini, yaitu Jakarta sebagai Kota Global Dengan Berjuta Pesona, Adira Finance hadirkan Kampung Adira di Jakarta Fair dengan tujuan menyediakan solusi finansial yang unik dan mempesona bagi para pengunjung melalui sinergi dengan ekosistem.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Bagaimana pelaksanaan Pemilu 2024 di Jakarta Timur dibandingkan dengan Pemilu 2019? Tedi mengatakan penghitungan di tempat pemungutan suara (TPS), rekapitulasi Tingkat kecamatan, kota, dan provinsi berjalan lancar. Tedi mengungkap pada Pemilu 2019, KPU Kota Administrasi Jakarta Timur, dua kali mendapatkan teguran dari KPU RI. Namun, hal itu berbeda dengan pelaksanaan pada Pemilu 2024.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Apa yang dibahas Indonesia di Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta? “AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, Rabu (26/7/2023).
Dari data tersebut, Ahmad menjelaskan bahwa pemerintah tidak ingin menaikkan target pertumbuhan ekonomi di 2019. Sebab, kondisi ekonomi global sampai pertengahan tahun 2019 masih akan bergejolak dan Indonesia akan mengalami beberapa tantangan berat terhadap tekanan eksternal tersebut.
"Ekonomi global sampai pertengahan tahun depan bahkan bisa sampai akhir tahun 2019 masih akan ada tantangan tantangan yang berat terutama dari Amerika Serikat. The fed masih akan terus meningkatkan suku bunga minimal sampai pertengahan tahun depan. Oleh karenanya rintangan dari ekonomi eksternal itu lumayan terjal," jelasnya dalam diskusi Menaker Politik Anggaran RAPBN 2019, di Jakarta, Minggu (19/8).
"Belum lagi ada beberapa negara seperti Turki, ada Argentina yang yang mengalami masalah kondisi ekonominya," tambahnya.
Ahmad mengatakan, dari sisi domestik sebetulnya pemerintah sudah melakukan hal yang cukup baik dengan melihat ukuran situasi ekonomi saat ini. Terbukti dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih tinggi dari pada pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia.
"Pertumbuhan ekonomi kita itu jauh lebih tinggi dari pada rata-rata pertumbuhan ekonomi negara negara Asia. Lebih tinggi dibandingkan Singapura, Malaysia, dan Thailand. Itu mencengangkan," imbuhnya.
Oleh karena itu, dia optimis pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan pada 2019 sebesar 5,3 persen dapat terealisasikan. "Satu kita optimis bahwa tahun depan lebih bagus dari tahun ini. Itu terlihat jelas. Karena asumsi pertumbuhan ekonomi lebih tinggi, optimisme nampak di situ. Namun ini optimisme yang terukur bukan optimisme yang kemudian jatuh kepada obsesi yang berlebihan," sebutnya.
"Dengan cara ini pemerintah ingin asumsinya itu kredibel. Pasar melihat asumsi ini realistis dengan segala macam dari eksternal dan internal. Itu latar belakang kenapa pertumbuhan ekonomi tahun depan 5,3 sampai 5,4 persen lebih kepada optimisme betul betul," pungkas Ahmad.
Baca juga:
Kenaikan gaji PNS dinilai bentuk pencitraan Jokowi di tahun politik
Fitra: Utang bebani APBN, cicilan bunganya saja Rp 275,4 triliun
Kenaikan gaji PNS 5 persen tahun depan bakal beratkan APBN
Fitra sebut Tax Amnesty saja belum sukses menggenjot perpajakan
Misbakhun: RAPBN 2019 bukti Jokowi komit pada janji
Bantah bermuatan politis, Sri Mulyani nilai wajar gaji PNS naik 5 persen