Ini Alasan Tak Ada Alfamart dan Indomaret di Sumatera Barat
Kebijakan ini mendapatkan respon positif dari berbagai kalangan di luar Sumatera Barat dan dia berharap pengusaha lokal yang bergerak di bidang ritel mengambil peluang ini.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) memastikan akan tetap berkomitmen memberlakukan pelarangan beroperasinya ritel Indomaret dan Alfamart sebagai upaya melindungi UKM dan pengusaha lokal.
"Kami tetap konsisten dengan kebijakan itu karena ini merupakan sesuatu yang positif untuk Sumbar," kata Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy dikutip Antara Padang, Senin (14/2).
-
Mengapa Alfamart dan Indomaret tidak bisa beroperasi di Sumatera Barat? Kearifan lokal ternyata mampu bertahan dari gempuran modal besar yang rakus melahap tradisi dan budaya. Pelarangan keberadaan minimarket waralaba oleh Pemerintah Daerah untuk melindungi keberlangsungan warung tradisional yang sebagian besar dijalankan oleh penduduk asli.
-
Kapan Pasar Weleri diresmikan? Sejatinya gedung itu telah diresmikan pada Desember 2023.
-
Dimana Plaza Malioboro terletak? Plaza Malioboro terletak di lokasi strategis. Dekat dengan berbagai tempat wisata seperti Malioboro, Pasar Beringharjo, Kampung Ketandan, Tugu Jogja, Keraton Yogyakarta serta Stasiun Yogyakarta.
-
Di mana Alfamart dan Indomaret tidak ditemukan di Sumatera Barat? Tak ada Alfamart dan Indomaret di sepanjang jalan Sumatera Barat, termasuk di Kota Padang
-
Di mana toko dan Agen BRILink milik Pak Sudibyo berada? Usia boleh bertambah, namun Sudibyo (60), tetap semangat dalam menjalankan tokonya yang berlokasi di Perumnas Kalinegoro, Kecamatan Mertoyudan, Magelang.
-
Apa yang dilakukan Dewi Perssik bersama Rosa Meldianti dan Nawla di sebuah pusat perbelanjaan? Baru-baru ini, Dewi Perssik berbagi momen kebahagiaannya saat menghabiskan waktu bersama Meldi dan Nawla di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta. Melalui unggahan tersebut, terlihat kebersamaan dan keakraban yang terjalin di antara mereka. Dewi dan Meldi bersama-sama merayakan ulang tahun kedua bulan Nawla dengan penuh keceriaan.
Menurut dia, kebijakan ini mendapatkan respon positif dari berbagai kalangan di luar Sumatera Barat, dan dia berharap pengusaha lokal yang bergerak di bidang ritel mengambil peluang ini.
"Sebenarnya kalau mau buat usaha ritel di Sumbar peluangnya besar karena Indomaret dan Alfamart tidak ada," ujarnya.
Dia memastikan lewat kebijakan ini bukan berarti Sumbar menutup diri dari investasi luar namun memberikan peluang bagi pelaku usaha ritel lokal berkembang.
Audy menilai, kunci keberhasilan usaha ritel adalah dikelola dengan baik mulai dari operasional, sumber daya manusia, dan lainnya. "Semua harus punya standar operasional prosedur yang baik dan terstandar," katanya lagi.
Dia melihat jika pengelolaan usaha ritel tidak baik maka akan sulit berkembang dan bertahan. "Apalagi sekarang era digital semua bisa dikelola lewat teknologi informasi mulai dari stok barang hingga laporan keuangan," katanya.
Termasuk, kata dia, soal pelayanan harus bisa memberikan yang terbaik kepada konsumen, dalam usaha ritel semua orang bisa membuka usaha sehingga tidak ada monopoli, dan kunci memenangi persaingan ada di pelayanan.
Beri Ruang Gerak UKM Lokal
Selain itu dia berpesan agar pelaku usaha ritel memberi ruang bagi produk UKM lokal dengan membuatkan pojok khusus UMKM yang bisa terlihat.
Sementara Direktur Utama PT Nagari Minang Sakato, Nasirman Chan selaku pengelola Nagari Mart menyampaikan kehadiran Nagari Mart merupakan upaya memudahkan masyarakat yang ada di nagari memenuhi kebutuhan belanja harian.
"Jadi tidak perlu harus ke kota lagi dalam pengelolaan dan kerja sama menerapkan sistem koperasi," kata dia.
Dia menyampaikan saat ini ada sekitar 1.000 nagari di Sumbar dan jika 10 persen saja siap bekerja sama mendirikan Nagari Mart itu sudah luar biasa.
Sejalan dengan itu Ketua Kadin Sumbar Ramal saleh menyampaikan saat ini terdapat 600 ribu pelaku UKM di Sumbar dan jika didukung dengan baik maka Sumbar sudah punya 10 persen wirausaha dibandingkan total penduduk.
(mdk/idr)