Ini Alasan Truk Kelebihan Muatan Sering Kecelakaan di Jalan Tol
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiadi mencoba membongkar penyebab kenapa truk ODOL kerap kali berbenturan dengan kendaraan lain yang secara ukuran lebih kecil.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiadi menyoroti kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi di jalan tol, terutama akibat kendaraan atau truk berlebih muatan. Dia pun mencoba membongkar penyebab kenapa truk ODOL kerap kali berbenturan dengan kendaraan lain yang secara ukuran lebih kecil.
"Sangat terutama sekali, kecelakaan yang melibatkan truk dan ODOL sering terjadi ada di jalan tol. Kenapa harus jalan tol? Karena gap kecepatan antara mobil yang kecil atau mobil perorangan dengan kendaraan truk yang over dimensi maupun over loading itu tinggi sekali," jelasnya dalam sesi bincang virtual bersama Liputan6, Selasa (8/3).
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Bagaimana Kementan mendorong para Petani Muda? Program dari Kementan untuk regenerasi petani ini bukan hanya berjalan di level pendidikan dan pelatihan tetapi juga langsung kepada penerima manfaat program pertanian pemerintah di berbagai daerah.
-
Bagaimana Kementan membantu daerah kering parah? Berikutnya, kata Mentan, pemerintah juga terus melakukan intervensi terhadap zona merah atau wilayah kering parah agar segera memompa sumber air yang masih tersedia. Pemda juga diharapkan segera menggulirkan Brigade Alsintan dalam mempercepat produksi melalui skema pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR).
-
Bagaimana Kementan menggarap lahan di Merauke? “Insyaallah kita akan garap pertama adalah kita sudah putuskan langsung kita garap 20 ribu hektare optimalisasi lahan dan anggarannya kami setujui hari ini dan mulai hari ini kita kerjakan. Kalau ini berhasil dengan baik, kita akan bergeser mengelola 500 ribu hektare dari potensi 1,2 juta hektare. Ini kami sudah rintis 2016-2017 bersama Pak Bupati 10 ribu hektare dan berhasil, sekarang ini sudah panen," ungkap Mentan Amran.
-
Siapa yang mendukung gerakan percepatan tanam Kementan? Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Yadi Sofan Noor mendukung gerakan yang diusung Menteri Pertanian tersebut.
Menurut data yang didapatnya, kendaraan truk ODOL rata-rata memiliki kecepatan antara 20-30 km per jam di jalan tol. Sedangkan kendaraan kecil individu kecepatannya bisa di atas 100 km per jam.
"Nah, ini kadang-kadang sering terjadi mobil kecil menabrak mobil truk karena kecepatannya lambat, dan ini sering terjadi di malam hari," imbuhnya.
Secara nasional, insiden kecelakaan di Indonesia tergolong banyak. Merujuk data Korlantas Polri, setiap 1 jam antara 2-3 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas. "Jadi Indonesia termasuk salah satu negara yang angka kecelakaan lalu lintasnya tinggi, termasuk korban fatalitasnya," jelasnya.
Kejahatan Manusia
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengecam, kecelakaan truk ODOL ini sudah masuk ke dalam level kejahatan kemanusiaan. "Setiap hari tuh ada kecelakaan lalu lintas. Artinya ini sudah bukan kejahatan lalu lintas, ini sudah kejahatan kemanusiaan," ujar dia.
Dalam konteks ini, kehadiran truk obesitas bukan hanya mengganggu keamanan lalu lintas. Itu bahkan telah mempertaruhkan nyawa para petugas lapangan di jembatan timbang.
"Kemarin saya mendapat data berupa video, petugasnya di beberapa jembatan timbang yang mungkin tidak ada bantuan atau minim bantuan dari kepolisian, sering mereka harus bertaruh dengan nyawa juga. Artinya mereka sering mau ditabrak. Ini kan bahaya juga buat teman-teman yang ada di jembatan timbang," kecam Djoko.
Menurut dia, kendaraan ODOL merupakan permasalahan lama, namun tidak tuntas-tuntas. Yang semestinya pada 2021 sudah clear, tapi permintaan sebagian pengusaha diundur 2023.
"Kemarin diminta undur lagi 2025. Mungkin mendekati lagi 2027 dan seterusnya. Artinya ini tidak bisa diundur-undur. Makanya makin dekat, harusnya lebih intensif lagi lah," tegas dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)