Ini Biang Kerok Aset Sitaan Kasus BLBI Tommy Soeharto Belum Laku
Kementerian Keuangan mengungkap, aset sitaan Satuan Tugas Penanganan Hak Tagih Negara Dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (Satgas BLBI) milik Tommy Soeharto masih belum laku. Tanah seluas 124,6 hektar di Karawang, Jawa Barat tersebut belum ada yang melirik meski sudah dilelang sejak awal tahun ini.
Kementerian Keuangan mengungkap, aset sitaan Satuan Tugas Penanganan Hak Tagih Negara Dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (Satgas BLBI) milik Tommy Soeharto masih belum laku. Tanah seluas 124,6 hektar di Karawang, Jawa Barat tersebut belum ada yang melirik meski sudah dilelang sejak awal tahun ini.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Kementerian Keuangan, Rionald Silaban menilai tidak lakunya aset ini disebabkan tanah yang dilelang terlalu luas dan nilainya mencapai Rp 2,4 triliun.
-
Kenapa Darma Mangkuluhur disebut mirip dengan Tommy Soeharto? Banyak yang menyebut Darma mirip dengan ayahnya, Tommy Soeharto, namun ada juga yang menyebut Darma mirip dengan kakeknya, Soeharto.
-
Kenapa Soeharto memilih menjadi tentara KNIL? Bagi para pemuda pribumi miskin, menjadi serdadu kolonial adalah pilihan untuk lepas dari kemelaratan hidup di desa. Minimal mereka mendapatkan gaji tetap, asrama dan pensiun (jika sudah menyelesaikan masa tugas).
-
Apa yang dilakukan Tommy Soeharto dan Darma Mangkuluhur di Tanah Suci? Potret Ayah-Anak, Tommy Soeharto dan Darma Mangkuluhur Umroh Bareng
-
Siapa Lettu Soejitno? Lettu R.M. Soejitno Koesoemobroto lahir di Tuban pada 4 November 1925. Ia merupakan putra R. M. A. A. Koesoemobroto, bupati Tuban ke-37. Semasa hidupnya, ia mengalami tiga zaman yaitu zaman penjajahan Belanda, Jepang, dan Kemerdekaan RI.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Apa gelar yang berhasil diraih Tommy Kurniawan? Tommy Kurniawan menambah daftar panjang selebriti yang berhasil meraih gelar sarjana di tengah kesibukannya.
"Ya memang asetnya besar, 120 hektar lebih, penilaiannya Rp 2,4 triliun," kata Rio dalam Taklimat Media, Jakarta, Jumat (14/10).
Rio mengatakan saat ini pemerintah masih menunggu batas akhir waktu lelang aset. Sambil menunggu, pihaknya sedang mempersiapkan langkah-langkah selanjutnya menangani aset milik anak Presiden Soeharto ini.
"Kita akan melihat langkah-langkah lain apa yang, termasuk soal pemanfaatannya itu juga sedang kita lihat," kata dia.
Salah satu opsi yang muncul yakni pemerintah memanfaatkan sendiri aset tersebut. Baik itu melalui kementerian/lembaga atau BUMN dan sebagainya.
"Artinya bisa saja kemudian kita mengusahakan bahwa aset itu dimanfaatkan. Tapi pada saat yang bersamaan kita juga ingin memastikan bahwa langkah kita itu sesuai dengan aturan yang ada," kata dia.
Rio mengaku memang tidak mudah menjual aset senilai Rp 2,4 triliun. Apalagi dari sisi kondisi ekonomi global maupun domestik masih penuh dengan tantangan. Bila masa lelang aset ini habis, Satgas BLBI bisa membuka opsi melakukan penilaian aset ulang. Mengingat nilai aset yang sekarang hanya berlaku 6 bulan saja.
"Penilaian itu berlakunya untuk 6 bulan. Saya tidak akan menyuruh penilai untuk melakukan revisi tapi nanti melihat perkembangan yang ada secara natural setelah 6 bulan itu seharusnya dilakukan penilaian kembali," tuturnya.
Baca juga:
Banyak Obligor BLBI Kabur ke Luar Negeri, Ini Langkah Kemenkeu
Satgas BLBI Sita Aset Trijono Gondokusumo Terkait Utang Rp5,38 Triliun
Aset Tommy Soeharto yang Disita Satgas BLBI Tak Laku Dilelang
Piutang Negara Capai Rp170 Triliun, Paling Banyak dari BLBI
Satgas Bisa Larang Obligor BLBI Keluar Negeri Hingga Tak Boleh Peroleh SIM & IMB
BLBI Siap Hadapi Gugatan Anak Kaharudin Ongko Senilai Rp 216 Miliar