Ini cara menteri Jokowi tekan kenaikan harga sembako jelang Ramadan
Menjelang Ramadan, harga sembako biasanya mengalami kenaikan. Kenaikan harga sembako jelang Ramadan sudah bertahun-tahun terjadi. Bahkan, tak ada obat untuk mengatasi kenaikan ini. Pemerintah pun mulai mencari cara untuk bisa menekan harga.
Menjelang Ramadan, harga sembako biasanya mengalami kenaikan. Kenaikan harga sembako jelang Ramadan sudah bertahun-tahun terjadi. Bahkan, tak ada obat untuk mengatasi kenaikan ini.
Pemerintah pun mulai mencari cara untuk bisa menekan harga. Mulai dari impor hingga operasi pasar yang dilakukan di pasar-pasar induk seluruh Indonesia.
-
Kenapa harga sembako di Pasar Belakang Kodim Brebes naik? Kenaikan harga ini diduga karena tingginya permintaan menjelang Natal dan tahun baru.
-
Dimana harga sembako masih terpantau tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
-
Mengapa Sunan Gresik menjual sembako dengan harga murah? Ia menjual barang dagangannya dengan harga murah untuk membantu masyarakat.
-
Mengapa temuan ini sangat berharga? Mengingat sebagian besar provinsi berada di bawah kendali negara Jin pada masa ini, temuan ini sangat berharga untuk penelitian negara-negara feodal di wilayah selatan Shanxi selama periode Zhou Barat dan interaksinya dengan negara bagian Jin.
-
Kapan Bebek Songkem dijual dengan harga Rp60.000? Sementara itu, penjual Bebek Songkem asal Sampang, Aan, mengaku dia menjual Bebek Songkem dengan harga Rp60.000 per ekor di momen lebaran.
-
Siapa yang terdampak dengan naiknya harga kedelai di Purwakarta? Naiknya harga kedelai sejak awal November membuat produsen tahu menjerit Harga kedelai mengalami kenaikan sejak awal November lalu. Hal ini cukup berdampak kepada para produsen tahu yang memakai kedelai sebagai bahan baku utama.
Hasilnya, tetap harga sembako tak kunjung membaik. Walaupun kenaikannya tak terlalu drastis, namun, memberatkan masyarakat.
Apalagi kebutuhan menjelang Ramadan dan Lebaran sangat tinggi. Pemerintah Jokowi pun memiliki cara untuk menekan harga sembako menjelang Ramadan. Salah satunya, intervensi harga-harga sembako.
Berikut cara-cara pemerintah Jokowi atasi kenaikan harga jelang Ramadan:
Patok harga pangan
Pemerintah mewajibkan toko ritel modern dan distributor menjual murah tiga bahan pangan per 10 April. Ini bertujuan meredam inflasi dari volatile food atau kelompok bahan pangan kerap mengalami fluktuasi harga jelang Ramadan.
"Kalau pengusaha tidak mengikuti tidak ada sanksi tapi mereka patut diduga melakukan kartel dan akan kami periksa," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, saat ditemui di Semarang, Jumat (31/3).
Adapun tiga bahan pangan tersebut adalah gula, minyak goreng, dan daging. Mendag memastikan stok ketiga bahan pangan tersebut aman hingga Ramadan dan akan didistribusikan ke toko ritel seluruh Indonesia.
"Ritel modern sebagai distributor wajib menjual dengan harga yang disepakati," katanya.
Untuk gula, harga jualnya ditetapkan tak boleh lebih dari Rp 12.500 per kilogram. Kemudian, minyak goreng wajib dijual seharga Rp 11 ribu per liter, lebih tinggi sedikit ketimbang harga di pasar tradisional sebesar Rp 10.500 per liter.
"Kami minggu depan akan undang produsen yang mereka rata-rata sudah sepakat, tapi masih menjual Rp 11.347. Kami akan undang untuk ikuti kesepakatan," tuturnya.
Adapun daging beku mesti dijual Rp 80 ribu per Kg. Kendati demikian, pedagang masih diperbolehkan menjual daging premium.
"Tapi daging asal India mereka juga wajib menyediakan. Dan, mereka wajib memasang spanduk atau standing banner di tempat yang gampang terlihat."
Impor
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengungkapkan keterlambatan putusan soal impor menjadi penyebab harga daging sulit turun. Saat ini, harga daging terus bertahan di kisaran Rp 120.000 per kilogram (Kg).
"Bicara daging,2014-2015,Rp 80 ribu. Dan saat ini Rp 120 ribu, tidak turun-turun lagi," ujarnya saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Senin (3/4).
Saat ini, pemerintah sudah memutuskan untuk mengguyur pasar dengan daging beku impor nan murah. Dengan begitu, harapannya, harga daging di pasaran bisa menurun.
"Impor daging beku kami lepas (tak ada kuota), karena kalau ada kuota akan terjadi transaksi lagi," tuturnya.
Kemendag, lanjutnya, juga sudah bekerja sama dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk mengawasi tata niaga daging ini. "Kami kerja sama dengan KPPU, untuk tegas."
Distributor wajib lapor
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan akan mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) terkait distributor bahan pokok untuk wajib melaporkan stok. Kewajiban lapor ini dimaksudkan untuk menjamin para distributor tidak melakukan penimbunan.
"Segera akan kami keluarkan Permendag mengenai wajib lapor para distributor bahan pokok. Mereka wajib untuk melaporkan mengenai batas stok di masing-masing gudang yang mereka miliki," kata Menteri Enggartiasto di Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (27/3).
Peraturan wajib lapor ini, lanjutnya, dibuat dikarenakan selama ini terus ditemukan praktik penimbunan jelang Ramadan sehingga menyebabkan harga melambung. "Ini untuk cegah penimbunan spekulasi karna pada dasarnya itulah yang terjadi pada waktu yang lalu," sambungnya.
Sementara itu, untuk menjaga stabilitas harga pangan, pihaknya bersama Kementerian Pertanian sudah bersinergi membuat tim yang nantinya akan turun ke lapangan untuk mengecek harga pangan.
"Tim Kemedag dan Kemantan akan turun ke lapangan dan akan mengundang Disperindag dan dinas pertanian di provinsi untuk membahas bahan pokok dan perkembangan harga," tutupnya.
Sambangi pedagang sembako
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman hari ini melakukan tinjauan ke sejumlah pasar tradisional di Jakarta. Tujuannya, untuk memastikan harga dan stok pangan di pasar aman jelang Ramadan.Â
Dua menteri Kabinet Kerja ini mendatangi tiga pasar yakin Pasar Rawamangun, Pasar Senen, dan berakhir di Pasar Induk Cipinang.
Dalam kesempatan itu Menteri Enggar dan Menteri Amran meminta para pedagang untuk tidak menaikkan harga tinggi menjelang Ramadan. Sebab, ini akan menyulitkan masyarakat.
"Mudah-mudahan tidak naik harga, mudah-mudahan bisa stabil harganya daging. Yang ini jangan dinaik-naikin harganya," ujar Menteri Perdagangan Enggar di Pasar Senen, Jakarta, Kamis (13/4).
Salah satu pedagang, Murni, mengatakan sudah terjadi penurunan harga sekitar dua minggu kemarin. Di mana cabai rawit merah dari Rp 120.000 per kilogram (Kg) menjadi Rp 60.000 per Kg. Lalu, harga cabai merah dari Rp 25.000 per Kg menjadi Rp 22.000 per Kg.
"Di sana cabai ada tengkulak. Dari kebunnya diambil tapi ditahan. Nanti untuk ke pasar induk di tahan-tahan. Ini sangat menyulitkan masyarakat di tengah kondisi ekonomi sedang susah seperti saat ini," ujar Murni.
Sementara itu, untuk beras Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan harga di Pasar Cipinang stabil di kisaran Rp 7.700 sampai Rp 8.000 per liter. Dirinya juga berpesan agar padagang tidak menaikan harga beras.
"Beras Bulog Rp 7.900, laku juga ya. Beras dalam negeri enak, harga pun kita senang. Jangan dinaikan, beras saya banyak nih, saya mau keluarin tapi nanti saja. Gudang Bulog sampe penuh, jadi bapak jangan naikkan," ujarnya.
Â
(mdk/sau)