Ini hambatan kemajuan Papua meski dibangun sejak 1980
Selama ini, pembangunan di Papua hanya bersifat sektoral saja.
Koordinator Pokja Infrastruktur Kawasan Timur Indonesia Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Ferrianto Djais, mengakui hingga saat ini ekonomi Papua masih terbelakang. Padahal, pembangunan Papua sudah menjadi fokus pemerintah sejak 1980.
Ferrianto membeberkan kesalahan pemerintah dalam membangun Papua. Selama ini, pembangunan di Papua hanya bersifat sektoral saja.
"Dari 1980 sudah dibangun tapi engga tumbuh tumbuh Indonesia Timur, Papua itu. Kita bangun infrastruktur ekonomi engga tumbuh karena Papua beda. Di Sumatera dan Jawa itu kita bangun jalan dalam 2-3 hari ada orang jualan, orang langsung bangun rumah. Di Papua tidak," ucap Ferrianto dalam diskusi di Kantor Kadin, Jakarta, Kamis (8/1).
Menurutnya, seharusnya pemerintah mencanangkan pembangunan terintegrasi. Tidak hanya membangun infrastruktur, pemerintah juga harus memperkuat sumber daya manusia (SDM) dan membangun perekonomian daerah.
"Misalnya di Sorong, itu infrastruktur hebat, container masuk ke Sorong ternyata pas balik kosong. Jadi percuma kan tetap mahal. Pemerintah harus ada pengembangan ekonomi misalnya pertanian dimajukan juga," katanya.
Untuk membangun perekonomian, pemerintah harus bisa menciptakan produksi, proses dan marketing di Papua. Jadi pembangunan infrastruktur saja tidak bisa memajukan perekonomian Papua.
"Pendekatan selama ini sektoral, sifatnya masing masing. Sekarang bagaimana masyarakat juga dihidupkan, infrastuktur apa yg kita bangun dan dibutuhkan di satu wilayan dengan target mendorong masyarakat terisolir sekali," tutupnya.