Ini hasil pertemuan PT IBU dengan YLKI soal beras oplosan
PT IBU juga membantah bahwa beras yang mereka jual sangat mahal harganya. Sebab menurut mereka ada beras dari produsen lain yang jauh lebih mahal.
Sebanyak 6 orang perwakilan PT Indo Beras Unggul (PT IBU) menyambangi kantor Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) di Jakarta, Jumat (28/7). Kedatangan mereka untuk memberikan informasi terkait produk beras mereka yang dipermasalahkan.
"Kalau ada masalah terkait konsumen, produsen atau pelaku usaha apapun dijelaskan ke YLKI, tujuannya agar masyarakat bisa mendapatkan informasi terkait masalah sebenarnya tidak dari pihak lain, sehingga ada informasi yang utuh," ungkap Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi di Kantor YLKI, Jakarta Selatan, Jumat (28/7).
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kapan Bekasem diproses? Didiamkan selama Dua Bulan Menurut abdi dalem, proses pengawetan ikan ini berlangsung selama kurang lebih dua bulan di ruangan Pungkuran Dalem Arum Keraton Kasepuhan.
Kepada YLKI, PT IBU mengatakan bahwa pihaknya tidak dapat menelusuri jenis beras apa saja yang ada dalam kemasan, sebab menurut mereka (PT IBU), beras telah tercampur sejak pasca panen.
"Dalam beras itu juga kami cek memang tidak mencantumkan jenis varietas apa. Karena produsen PT IBU tidak bisa menelusuri varietas apa dalam kemasan itu karena memang sejak awal beras yang ada di dalam itu sudah tercampur pasca panen," ungkap Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi di Kantor YLKI, Jakarta Selatan, Jumat (28/7).
Adapun yang dicantumkan di kemasan beras produksi PT IBU adalah label SNI, yang menurutnya memang tidak ada kaitannya dengan jenis varietas beras yang ada dalam kemasan atau kandungan gizi yang terdapat dalam beras.
"Kalau beras SNI itu lebih pada indikator fisik seperti tidak tercampur benda lain tidak berbau, tidak ada bekatul, tidak ada binatang, kemudian tidak ada beras yang broken atau remuk dan seterusnya," katanya.
"Kalau dia produk dengan logo SNI itu indikatornya bukan jenis varietas atau kualitas gizi atau kandungan gizi," jelas dia.
Selain itu, Tulus juga mengatakan pihak PT IBU juga membantah bahwa beras yang mereka jual sangat mahal harganya. Sebab menurut mereka ada beras dari produsen lain yang jauh lebih mahal.
"Saya tadi sempat tanya, ada enggak beras yang lebih mahal dari ini (beras PT IBU), dia jawab, banyak. Banyak beras merek lain di supermarket lebih mahal dari PT IBU. Jadi dia bilang bukan paling mahal. Dan soal harga ini kan ibarat kata betawi lo jual gue beli. Kan konsumen bisa menilai. Lagipula kalau terlalu mahal bisa ditinggal konsumen," pungkasnya.
Sebelumnya, juru bicara PT Indo Beras Unggul (PT IBU) Jo Tjong Seng menjelaskan, beras IR64 tidak ada hubungannya dengan jenis beras medium atau premium seperti yang diberitakan selama ini. Menurutnya, beras IR64 atau beras jenis apapun bisa menjadi jenis beras medium ataupun premium jika diolah dengan menggunakan standar parameter mutu fisik.
Di mana parameter mutu fisik berdasarkan keutuhan beras, untuk premium itu beras patahnya 95 persen. Kualitas beras berdasarkan derajat sosoh, kadar air, dan lain-lain. Selain itu, deskripsi jenis beras medium atau premium bukan berdasarkan pada kandungan gizi.
"Deskripsi mutu premium atau medium itu berdasarkan pada fisik. Bukan tergantung jenis beras dan varietasnya," jelas Jo.
Baca juga:
Senin, pemerintah bentuk tim atur Harga Eceran Tertinggi (HET) beras
Kasus beras, polisi ngaku temukan bukti cukup pidanakan PT IBU
Bansos diubah non tunai buat kemiskinan era Jokowi sulit hilang
INDEF tuding pemerintah tak ikhlas berikan subsidi ke petani
Ombudsman endus kejanggalan dalam penggerebekan gudang beras PT IBU