Ini keuntungan jika pengelolaan Blok Rokan diberikan ke BUMN
"Hasil tentu lebih besar. Kemudian ada dividen bisa masuk ke APBN yang bisa menjadi pendapatan negara. Ini berbeda jika dikelola swasta apalagi asing, yang minimal kita tidak memperoleh dividen dan bahkan potensial mengalami penggelapan pajak."
Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah menerima proposal dari dua peminat Blok Rokan, setelah masa kontraknya habis pada 2021. Saat ini, sedang dilakukan evaluasi terhadap proposal, untuk menentukan pengelola Blok migas yang menjadi tulang punggung produksi minyak nasional tersebut.
Direktur Eksekutif IRESS, Marwan Batubara mengatakan, pengembalian pengelolaan Rokan untuk dikelola BUMN akan sangat positif dan besar manfaatnya.
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
-
Kenapa Pertamina terus berupaya meningkatkan produksi Migas? “Kami berterima kasih atas dukungan DPR, karena ini merupakan komitmen kita bersama untuk memberikan suplai yang cukup bagi masyarakat hingga akhir tahun yang tinggal satu setengah bulan lagi,” pungkas Nicke.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas di dalam negeri? Sepanjang tahun 2023, Pertamina melakukan berbagai inovasi bisnis dan meningkatkan produksi migas dalam negeri serta berkiprah ke luar negeri, sebagai upaya kami untuk menambah produksi migas bagi Indonesia, menumbuhkan ekosistem energi transisi serta mengembangkan partnership dengan berbagai mitra bisnis yang kredibel.
-
Kenapa BPH Migas mendorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa.
-
Siapa yang mendorong kolaborasi antara SKK Migas dan BPH Migas? Sementara itu, Anggota Komite BPH Migas Yapit Sapta Putra juga mendorong adanya kolaborasi antara SKK Migas dan BPH Migas dalam menjalankan program yang memberi dampak positif bagi masyarakat.
"Hasil tentu lebih besar. Kemudian ada dividen bisa masuk ke APBN yang bisa menjadi pendapatan negara. Ini berbeda jika dikelola swasta apalagi asing, yang minimal kita tidak memperoleh dividen dan bahkan potensial mengalami penggelapan pajak," kata Marwan dalam sebuah acara diskusi di Jakarta, Selasa (30/7).
Tak kalah penting, dengan memberikan pengelolaan Blok Rokan kepada BUMN, maka akan meningkatkan kredibilitas Pertamina sebagai national oil company (NOC) di mata dunia dan menjadikan sebagai perusahaan yang bonafit. Dengan begitu, akan semakin meningkatkan kepercayaan pihak internasional kepada Pertamina, termasuk untuk mencari sumber-sumber minyak baru di luar negeri.
"Itu yang dilakukan Malaysia dengan Petronas-nya. Mereka sangat banyak dan mungkin sudah memiliki puluhan saham blok-blok migas di luar negeri," lanjutnya.
Hal itu tentu berbeda, jika BUMN tidak diberi kesempatan mengelola blok-blok besar di dalam negeri. Para mitra internasional akan mendeskreditkan Pertamina, karena di dalam negeri saja tidak diakui.
Di sisi lain, Marwan percaya bahwa BUMN akan mampu mengelola Blok Rokan. Keberhasilan Pertamina melakukan alih kelola, misal di ONWJ dan Blok Mahakam, menurut Marwan adalah contoh yang cukup nyata.
Di Blok Mahakam, misalnya, setelah tujuh bulan ternyata tidak masalah dan bahkan bisa meningkatkan produksi. Bahkan, Pertamina juga mampu membangun rigs (anjungan) dengan biaya yang lebih murah sekitar 20 persen dibandingkan sebelumnya yang dilakukan Total. Sedangkan ketika menangani ONWJ, memang sempat mengalami penurunan di awal alih kelola, namun setelah itu produksi bahkan terus meningkat.
"Itu membuktikan bahwa Pertamina mampu dan lebih murah, lebih efisien," jelasnya.
Baca juga:
Besok, Pertamina bakal umumkan pengelolaan Blok Rokan
Saka Energi bor dua sumur gas di wilayah kerja South Sesulu
Proposal telah diterima ESDM, pengelola blok Rokan diputuskan pekan depan
Menko Luhut: Sah saja kalau Chevron ingin kembali kelola Blok Rokan
Kemendag sebut sektor migas belum optimal gunakan barang dalam negeri