Ini keuntungan pembentukan Holding BUMN versi Tanri Abeng
Dalam pandangan Tanri Abeng, dengan adanya holding, maka BUMN akan jauh lebih kuat dan mampu bersaing di pusaran perekonomian global. Bahkan holding bisa jadi jurus ampuh untuk jadi pemain besar di pasar global.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertama, Tanri Abeng mendukung penuh pembentukan Holding BUMN. Menurutnya, banyak keuntungan yang didapat dari kebijakan ini.
Dalam pandangan Tanri Abeng, dengan adanya holding, maka BUMN akan jauh lebih kuat dan mampu bersaing di pusaran perekonomian global. Bahkan holding bisa jadi jurus ampuh untuk jadi pemain besar di pasar global.
-
Kapan Tanri Abeng menjabat sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN? Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.
-
Siapa yang menunjuk Tanri Abeng sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN? Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.
-
Siapa yang menyampaikan duka atas meninggalnya Tanri Abeng? Kabar meninggalnya Tanri Abeng juga telah sampai ke Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Dia menyebutkan Tanri Abeng sebagai sosok yang berjasa besar untuk pembangunan Indonesia."Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Berduka yang dalam atas wafatnya Menteri BUMN pertama, Pak Tanri Abeng. Sosok yang berjasa besar untuk negeri ini," ujar Erick dikutip dari laman Instagram resmi @erickthohir di Jakarta, Minggu.
-
Siapa yang tampil di atas panggung? Dalam sebuah video, beberapa ODGJ terlihat mendapat kesempatan bernyanyi dangdut di atas panggung dengan iringan musik.
-
Apa usia Bumi? Dilaporkan ScienceFocus, Jumat (7/7), faktanya Bumi telah berusia 4,54 miliar tahun.
-
Kapan Tanri Abeng meninggal dunia? Mantan Menteri badan Usaha Milik Negara (BUMN), Tanri Abeng, meninggal dunia pada Minggu (23/6) dini hari pukul 02.35 WIB. Kabar ini disampaikan oleh mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu.“Meninggal dunia tadi malam sekitar pukul dua, di Rumah Sakit Medistra,” kata Said saat dihubungi ANTARA
"Kalau kita mau besar di kancah global harus dengan holdingisasi ini. Memang banyak yang tidak setuju tapi kan kita harus membangun kekuatan. Kekuatan itu mengenai holdingisasi tadi itu," ungkapnya dalam acara 'Apresiasi Indonesia untuk BUMN 2017' di Crowne Plaza Jakarta, Kamis (30/11) malam.
Tanri Abeng yang saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina ini mengatakan, holding menjadi tempat BUMN bersinergi untuk maju dan berkembang.
"Katakan saja ya, BUMN-BUMN kalau sendiri-sendiri mati, tapi kalau dia bergabung dia mempunyai kekuatan terhadap pasar, terhadap lembaga keuangan, terhadap logistik," jelas dia.
Selain itu dengan bergabungnya beberapa BUMN dalam holding, Tanri Abeng yakin efisiensi dan penghematan dapat tercapai.
"Maka konsep saya itu holdingnisasi gitu dan juga efisiensi kan, coba diambil saja, 5 BUMN kalau satu BUMN 6 direksi kan 30 direksi. Tidak perlu 30 direksi kalau diholdingnisasi. Saya hanya perlu bayar 6 direksi dibanding 30 direksi kan 24 direksi saya tidak perlu biayai. Lalu kemudian tidak ada birokrasi, jadi pengambilan keputusannya cepat," tandasnya.
Baca juga:
Tanri Abeng cerita rencana Holding BUMN sejak era Presiden Soeharto
PLN tandatangani kontrak transmisi Rp 1,4 triliun
Langkah PLN amankan listrik saat cuaca buruk
Indonesia ekspor olahan ikan dan hasil laut ke AS senilai Rp 5,5 M
PLN ungkap alasan melempemnya proyek 35.000 MW