Ternyata, Ini Alasan di Balik Pembentukan Holding BUMN Tambang MIND ID
Keputusan untuk menyatukan perusahaan-perusahaan tambang ini bertujuan untuk menciptakan manajemen risiko yang lebih kuat dan efektif.
Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso membongkar tujuan pemerintah membentuk holding BUMN Tambang atau MIND ID. Salah satunya untuk mengkonsolidasikan BUMN sektor pertambangan yang sebelumnya berdiri sendiri-sendiri.
Keputusan untuk menyatukan perusahaan-perusahaan tambang ini bertujuan untuk menciptakan manajemen risiko yang lebih kuat dan efektif, mengingat komoditas minerba sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga global yang sering naik turun.
"Apa sih tujuannya didirikan MIND ID? Jadi memang di masa lalu BUMN tambang itu berdiri sendiri-sendiri. Tapi tentunya pemerintah melihat kalau itu digabungkan, dikonsolidasikan jadi satu karena komoditas minerba itu kan sifatnya kalau untuk harga ada indeksasi pasar global. Artinya akan ada fluktuasi naik dan turun," kata Hendi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI, di Jakarta, Rabu (4/12).
Salah satu manfaat utama dari penggabungan ini adalah kemampuan untuk melakukan "cash pooling", di mana anak perusahaan yang memiliki likuiditas berlebih bisa membantu anak perusahaan lain yang sedang menghadapi kesulitan keuangan akibat gejolak pasar.
Misalnya, jika PT Bukit Asam (BA) memiliki excess liquidity, sementara PT Timah membutuhkan pendanaan, pinjaman antar anak usaha bisa dilakukan. Sistem ini memungkinkan perusahaan-perusahaan dalam grup MIND ID saling mendukung dan mengoptimalkan sumber daya keuangan yang ada.
"Bila mana anak usaha tambang di sektor tertentu mempunyai excess cash atau excess liquidity itu bisa membantu anak usaha yang sedang terkena gejolak, fluktuasi. Jadi, di kami kita lakukan cash pooling," jelasnya.
Keuntungan Standar Operasional
Selain itu, konsolidasi ini juga memberikan keuntungan dalam hal standar operasional dan pengelolaan yang lebih baik, termasuk pengelolaan lingkungan dan keselamatan kerja.
"Manfaat-manfaat inilah yang dulu belum bisa tercipta. Di samping itu juga holding ini juga bisa memayungi semuanya agar mempunyai suatu standar yang baik dalam sisi pengoperasian, dalam sisi pengelolaan lingkungan, dalam sisi juga pengelolaan safety yang dilakukan," ujarnya.
Hendi menjelaskan, sebelumnya, MIND ID yang masih berada di bawah PT Inalum berperan sebagai strategic holding yang lebih fokus pada perumusan strategi dan tidak terlibat langsung dalam operasi perusahaan.
Namun, sejak tahun 2022, MIND ID telah melakukan transisi menjadi lebih aktif dalam mengelola portofolio anak usaha dan menyelaraskan diri dengan praktik terbaik yang diterapkan oleh perusahaan tambang global.
"Jadi, kalau kami ditanya pada awal pembentukan MIND ID yang dulu masih berada di bawah PT Inalum itu masih berupa strategic holding. Artinya keterlibatan holding dengan anak usaha hanya terbatas sebagai pemilik yang merumuskan hal-hal yang bersifat strategis dan tidak terlibat dalam kegiatan operasional," ujarnya.
Sebagai informasi, MIND ID, sebagai holding tambang milik negara secara resmi berdiri pada 17 Februari 2023, meskipun sebelumnya sudah beroperasi di bawah PT Inalum sejak 2018. Kini, MIND ID berperan sebagai payung yang menyatukan berbagai anak usaha yang bergerak di sektor pertambangan, dengan tujuh perusahaan inti di dalamnya.