Ini Penyebab Harga Tiket Pesawat Dalam Negeri Mahal, Luar Negeri Murah
Dirut Garuda Indonesia mengatakan bahwa bahan bakar pesawat atau avtur, tidak dikenakan pajak untuk tiket penerbangan internasional.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menyebut bahwa pajak menjadi salah satu faktor yang menyebabkan mahalnya harga tiket pesawat di Indonesia.
Irfan menjelaskan perbedaan harga tiket ke destinasi domestik seperti Makassar atau Raja Ampat dibandingkan dengan tiket ke luar negeri seperti Malaysia sering kali tidak diperhitungkan dengan adil.
"Ada diskusi sekarang untuk tiket mahal, saya selalu bertanya terhadap apa emang ada yang mengatakan kok lebih mahal ke Makassar atau ke Raja ampat dari pada ke Malaysia," kata Irfan dikutip dari Youtube Nusantara Tv, Rabu (7/8).
Irfan membeberkan bahan bakar pesawat atau avtur, tidak dikenakan pajak untuk tiket penerbangan internasional. Namun sebaliknya, avtur yang digunakan untuk penerbangan domestik justru dikenakan pajak.
"Anda mau ke Jogja dikenakan pajak tiketnya. Tapi jika Anda ke Hong Kong tidak dikenakan pajak. Pajak salah satunya, tapi kan kita maskapai nasional nggak boleh mempertanyakan pajak, karena kita ingin berkontribusi," ungkap dia.
Menurut Irfan, harga tiket pesawat melibatkan berbagai komponen biaya, di antaranya ada tarif batas atas yang ditentukan oleh Kementerian Perhubungan, yang mencakup asumsi harga setelah memperhitungkan kurs, panjang perjalanan, dan tingkat keterisian pesawat.
Komponen Tambahan Tiket Pesawat
Namun, di luar tarif batas tersebut, terdapat komponen tambahan seperti pajak dan Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U). Di mana sebelumnya PJP2U dibayarkan secara terpisah saat check-in, namun kini telah dimasukkan dalam harga tiket.
"Nah di atas itu ada banyak komponen, yakni komponen pajak. Jadi di atas tarif batas yang sudah diperuntukan oleh maskapai itu ada pajak, ada PJP2U, yang diterima oleh maskapai itu cuma Rp900an," jelas dia.
"Jadi kayak contohnya PJP2U. Dulu kan kita beli tiket, datang check-in, kita bayar kan? Sekarang dimasukin ke harga tiket," sambungnya.
Melihat keresahan masyarakat Indonesia belakangan ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan berencana akan membuat Satuan Tugas (Satgas) penurunan harga tiket pesawat.
Irfan pun sangat menyambut baik upaya pemerintah untuk menurunkan harga tiket pesawat, tetapi dia mengingatkan bahwa diskusi mengenai harga tiket harus mempertimbangkan struktur biaya secara menyeluruh.
"Kami menyambut dengan sangat gembira dan saya hormatlah sama Pak Luhut ini. Hanya saja mengingatkan kepada semua pihak, ketika Anda bicara harga sebelum menurunkan mari kita bicara struktur biaya," pungkas dia.