Bukan karena Kartel, Dirut Garuda Indonesia Bongkar Penyebab Mahalnya Harga Tiket Pesawat
Bukan karena Kartel, Dirut Garuda Bongkar Penyebab Mahalnya Harga Tiket Pesawat
Isu ini muncul setelah Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memanggil sejumlah maskapai karena melihat tren kenaikan harga tiket pesawat jelang mudik Lebaran 2024.
Bukan karena Kartel, Dirut Garuda Indonesia Bongkar Penyebab Mahalnya Harga Tiket Pesawat
Bukan karena Kartel, Dirut Garuda Indonesia Bongkar Penyebab Mahalnya Harga Tiket Pesawat
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menepis dugaan adanya praktik kartel harga tiket pesawat yang dilakukan sejumlah maskapai.
Isu ini muncul setelah Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memanggil sejumlah maskapai karena melihat tren kenaikan harga tiket pesawat jelang mudik Lebaran 2024.
Irfan menyatakan, Garuda Indonesia telah memenuhi panggilan KPPU tersebut. Dia pun menyebut maskapai pelat merah yang dibawahinya selalu terbuka untuk berkompetisi secara sehat.
"Sudah, tim kita sudah menghadap (KPPU). Sudah menjelaskan dasar-dasar kita ambil keputusan soal harga tiket. Yang jelas kita tak ada kartel," tegas Irfan di Jakarta, dikutip Selasa (2/4).
Dia mengatakan, Garuda Indonesia belum pernah menaikan harga tiket pesawat sejak 5 tahun lalu, sesuai dengan ketentuan tarif batas atas (TBA).
"Kita enggak pernah naik. Bukan kayak kita enggak mau naik, tapi kita sudah mahal. Itu pertama," seru Irfan.
"Kedua, kita ini kan airlines, maskapai reguler dibatasi dengan peraturan Kemenhub soal TBA. Nah ini sudah dari 2019 kita enggak pernah naik, TBA kita tidak pernah naik," ungkapnya.
Menurut dia, harga tiket pesawat tampak mahal karena adanya pengenaan pajak bandara (airport tax), khususnya di bandara-bandara utama.
"Tahun lalu airport tax itu rata-rata naik 100-an persen," imbuhnya.
Oleh karena itu, Irfan mengusulkan agar pengenaan biaya airport tax bisa dipisah dengan tiket pesawat. Sehingga masyarakat bisa melihat bahwa harga tarif angkutan udara tidak mengalami lonjakan.
"Jadi yang harga tiket Anda bayar ke saya, dan airport tax waktu check in kan. Jadi ketahuan biang kerok naikin harga itu siapa. Kita enggak pernah naik. Yang kita naikin mungkin business class, tapi juga enggak banyak itu," tuturnya.