Ini Penyebab Pasar Masih Ramai Meski Ada Pandemi Corona
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, masyarakat saat memang masih sulit untuk beralih belanja dari tradisional menuju online. Masyarakat mayoritas masih lebih percaya belanja secara langsung.
Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat pada awal pekan ini disesaki pengunjung meski masih dalam masa pandemi Covid-19. Rata-rata para pengunjung datang untuk berburu baju baru jelang Lebaran Idul Fitri 2021.
Kondisi tersebut mendapat perhatian daru seluruh pihak termasuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta pemerintah provinsi DKI Jakarta. Sebab, kerumunan dikhawatirkan akan membuat Indonesia seperti India.
-
Kapan penjualan di Pasar Tanah Abang ramai? Para penjual khususnya pakaian muslim bisa meraup omzet sampai puluhan juta perhari selama bulan Ramadan
-
Apa yang terjadi di Pasar Tanah Abang saat salat Jumat berlangsung? Sementara, aktivitas perdagangan pun terhenti sejenak selama ibadah salat Jumat berlangsung.
-
Kapan Mendag Zulkifli Hasan mengunjungi Pasar Tanah Abang? Baru-baru ini Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kembali mengunjungi Pasar Tanah Abang, Jakarta pada Jumat, (13/10).
-
Kapan Pasar Wisata Tawangmangu diresmikan? Pada tanggal 8 Maret 2009, bangunan baru Pasar Wisata Tawangmangu diresmikan.
-
Di mana Pasar Pakelan berada? Di Desa Sidorejo, terdapat sebuah pasar tradisional yang letaknya terpencil bernama Pasar Pakelan. Lokasinya berada di pinggiran desa.
-
Kapan Pasar Gede dibangun? Pembangunannya dimulai pada tahun 1927 dan rampung pada tahun 1930. Kini di tahun 2024 pusat perekonomian di Kota Solo itu hampir berusia satu abad.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, masyarakat saat memang masih sulit untuk beralih belanja dari tradisional menuju online. Masyarakat mayoritas masih lebih percaya belanja secara langsung.
"Sebanyak 70 persen bahkan masih berbelanja di pasar tradisional, sisanya belanja di ritel modern atau grosir," ujar Bhima kepada merdeka.com, Jakarta, Kamis (6/5).
Bhima melanjutkan, porsi transaksi online yang digadang-gadang mampu menggeser sistem belanja langsung nampaknya masih belum terlalu besar. Menurut catatan Indef, baru 6 persen belanja online mencakup retail nasional.
"Porsi transaksi e-commerce meskipun meningkat masih dikisaran 5 persen hingga 6 persen dari total retail nasional," jelas Bhima.
Dengan demikian, kata Bhima, peran pasar masih menjadi faktor utama penggerak ekonomi serta konsumsi rumah tangga yang melemah sejak pandemi. "Artinya peran pasar seperti tanah abang tetap krusial sebagai indikator perbaikan konsumsi masyarakat," tandasnya.
Baca juga:
Pasokan Pangan Jelang Lebaran Dipastikan Aman
Pasar di Gunungkidul Ini Menjual Semua Jajanan Serba Seribu Rupiah, Begini Kisahnya
Berburu Buku Bekas di Pasar Palasari Bandung yang Melegenda
Miliki Fasilitas Lengkap, Dua Pasar di Kota Bogor Ini Diberi Label SNI
Terkendala SDM, Digitalisasi Pasar Tradisional Masih Jauh dari Harapan
Pedagang Terdampak Kebakaran Pasar Minggu Direlokasi