Ini pesan pengusaha agar 20 persen mobil gunakan listrik di 2025
Kementerian Perindustrian terus mendorong produksi mobil listrik dan mobil ramah lingkungan dalam negeri. Bahkan ditargetkan pada tahun 2025, 20 persen dari total kendaraan yang diproduksi adalah kendaraan emisi karbon rendah (Low Carbon Emission Vehicle/LCEV) termasuk mobil listrik.
Kementerian Perindustrian terus mendorong produksi mobil listrik dan mobil ramah lingkungan dalam negeri. Bahkan ditargetkan pada tahun 2025, 20 persen dari total kendaraan yang diproduksi adalah kendaraan emisi karbon rendah (Low Carbon Emission Vehicle/LCEV) termasuk mobil listrik.
Ketua Umum Gaikindo, Yohanes Nangoi mengatakan hal paling penting dalam upaya mencapai target tersebut adalah perbaikan aturan di sektor otomotif.
-
Kapan sektor otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat? Pada tahun 2000-an, sektor otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat.
-
Bagaimana perubahan di industri otomotif Indonesia pada era Jokowi? Terjadi perubahan besar dalam kepemilikan usaha di industri otomotif Indonesia. Variabelnya banyak.Menariknya, merek otomotif China mulai masuk pada 2017 lewat Wuling dan DFSK. Disusul Hyundai (Korea) pada 2021.Yang terbaru, merek China kembali masuk pada 2022-2023: Chery, Neta, Great Wall Motor (GWM), dan lain-lain. Varialebel utama antara lain krisis moneter 1998, krisis industri keuangan 2008, dan sebagainya. Variabel ini cukup mengubah potret raja otomotif Indonesia di era Jokowi:Dari pengusaha ke kelompok usaha (konglomerasi).
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Kenapa industri otomotif Indonesia berkembang pesat di era Soeharto? Saat kepemimpinan nasional berganti ke Presiden Soeharto, kebijakan otomotif Indonesia pun berubah: impor mobil CBU dilarang, mobil mesti dirakit lokal, dan kebijakan kendaraan bermotor niaga sederhana (KBNS) pada 1970-an.
-
Bagaimana Presiden Soeharto membangun industri otomotif di Indonesia? Presiden Soeharto punya cara pandang baru membangun ekonomi Indonesia. Dengan kebijakan pro pada modal asing, Presiden Soeharto memilih industri otomotif sebagai salah satu pilar pembangunan ekonomi nasional.
-
Kapan Wuling Motors memulai ekspansi ke sektor otomotif di Indonesia? Pada tahun 2015, Wuling Motors memulai ekspansi ke sektor otomotif di Indonesia dengan mendirikan pabrik di Greenland International Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat.
"Semua target itu tergantung dari support Pemerintah. Tergantung peraturan. Sekarang saya bilang saya mau import mobil hybrid pajak kena masih tinggi sekali. Saya mau import mobil listrik, enggak ada aturan mainnya karena mobil listrik bukan CC lagi. Dasar kita masih CC, bagaimana?" ungkapnya di Hotel Century Park Senayan, Jakarta, Selasa (22/5).
"Aturannya harus kita benahi dulu. Tadi saya bilang, kita bereskan aturan main yang mengarah ke sana," ujar dia.
Dia pun sangat mendukung upaya meningkatkan industri mobil dalam negeri, khususnya mobil listrik di Indonesia. Namun, Indonesia tetap harus memperhatikan perkembangan perkembangan industri mobil global.
"Setelah dari situ, kita lihat perkembangan. Karena Indonesia bukan pemimpin dalam dunia otomotif. Pemimpin ada di Amerika, Jepang, Korea, Jerman. Kita harus lihat mereka larinya ke mana, jangan kita lari sendiri," kata dia.
Dengan mencontoh negara lain, Indonesia tidak akan ketinggalan kereta dalam perkembangan industri mobil dunia terutama industri mobil listrik. "Contoh China. Anda mau beli mobil listrik di China murah karena disubsidi 50 persen sama Pemerintah. Jadi harganya 150 juta dibayar 75 juta," tandasnya.
Baca juga:
Pembuat kerupuk mie kuning mengeluh bahan baku naik di Bulan Ramadan
Penjualan mobil Astra menurun di triwulan I-2018
Penggunaan 225 hektare lahan untuk industri garam tunggu rekomendasi bupati Kupang
Pembangunan pabrik Lotte Chemical Titan asal Korsel diharap kurangi impor petrokimia
Berburu barang unik di Pameran Indonesia Kreatif 2018