Ini peta kekuatan kereta cepat buatan Jepang dan China
Empat indikator untuk dievaluasi pemerintah mulai dari risiko, teknologi, dampak sosial & ekonomi, perencanaan proyek.
Proposal proyek kereta cepat High Speed Train (HST) baik dari Jepang maupun China masih dievaluasi tim penilai. Baik Jepang maupun China memiliki keunggulan masing-masing.
Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, Boston Consulting Group (BCG) memberikan empat indikator untuk menilai masih-masing kereta cepat tersebut. Dia memaparkan peta kekuatan dan keunggulan antara Jepang dan China.
-
Kapan uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung dimulai? Uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) akan dimulai besok, Jumat 15 September 2023 hingga 30 September 2023.
-
Kapan Singapura dijajah Jepang? Fakta menarik tentang negara Singapura lainnya ialah Singapura pernah dijajah Jepang selama 3 tahun, dari tahun 1942 hingga tahun 1945.Kala itu pada Perang Dunia Kedua, Jepang mengalahkan Inggris lalu menguasai Singapura. Pada saat itu, bibit-bibit pertikaian antar ras mulai muncul.
-
Kapan jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
-
Kapan mobil bekas taksi dianggap punya jarak tempuh rendah? Taksi umumnya menempuh jarak yang lebih pendek dibandingkan mobil pribadi pada tahun yang sama, karena waktu operasional taksi terbatas.
-
Di mana Jalur Kereta Api Kematian itu dibangun? Jalur Kereta Api Kematian atau terkenal dengan istilah “The Death Railway” merupakan sebuah jalur kereta api di Provinsi Kanchanaburi yang melewati batas negara Thailand-Myanmar.
-
Apa saja merek mobil China yang sudah hadir di Indonesia? Setelah kehadiran Wuling, DFSK, Chery, dan BYD di Indonesia, banyak merek mobil China lainnya yang dikabarkan akan menyusul untuk memasuki pasar otomotif Tanah Air.
Jepang lebih unggul dalam rekam jejak penggunaan teknologi. Sedangkan China memiliki keunggulan kecepatan. Kereta buatan China mampu melaju dengan kecepatan 300 Km per jam. Dari situ juga tergambar dampak sosial dan ekonomi.
"Kalau China itu lebih unggul pada socioeconomic impactnya. Kalau Jepang lebih unggul pada track record teknologinya," ujar Darmin di kantornya, Jakarta, Rabu (2/9).
Mantan Gubernur Bank Indonesia ini menuturkan, BCG memberikan empat indikator untuk dievaluasi pemerintah. Mulai dari risiko, teknologi, dampak sosial dan ekonomi, dan perencanaan proyek.
"Nah tapi kemudian dari sana sebetulnya mereka menyampaikan rekomendasi mereka, yang dari rekomendasi itu kami kemudian berdiskusi dan merumuskan rekomendasi yang menurut tim penilai," terangnya.
Mengenai hasil rekomendasi untuk Presiden Joko Widodo, Darmin masih enggan memberikan detailnya. "Itu janganlah kalian tanya dulu ke situ. Saya cuma bisa mengatakan kami akan lapor besok ke Presiden. Rekomendasi sudah ada. Apakah presiden akan memutuskan saat itu juga atau menunggu satu dua hari, saya tidak tahu," tutupnya.
Baca juga:
Menteri Rini condong pilih China garap kereta cepat
Menteri Rini kabur, Jonan main pingpong usai rapat kereta cepat
Jokowi putuskan China atau Jepang penggarap kereta cepat 7 September
Menteri Jonan soal kereta cepat: Kita pilih keselamatan paling baik