Ini sebab tak semua masyarakat teraliri listrik versi BI
Baru 80,4 persen dari total penduduk Indonesia yang saat ini telah teraliri listrik.
Bank Indonesia (BI) menyayangkan belum maksimalnya rasio elektrifikasi atau masyarakat yang sudah teraliri listrik di Indonesia. Bank sentral menilai sulit tercapainya target disebabkan oleh lemahnya kinerja reformasi struktural.
Gubernur BI, Agus Martowardojo, mengatakan tak sempurnanya rasio elektrifikasi disebabkan ketidaksiapan infrastruktur Indonesia. Jika konsep reformasi struktural terjadi di Indonesia maka listrik tidak lagi menjadi masalah di Tanah Air.
"Kalau kita bicara infrastruktur saja kan sekarang elektrifikasi listrik saja sudah ada perbaikan tapi belum mencapai 90 persen, elektrifikasi masih di bawah 90 persen," ujarnya di Kediaman Pribadi Kawasan Tirtayasa Blok M, Jakarta, Rabu (9/4).
Menurutnya, listrik adalah salah satu masalah sektor energi Indonesia. Secara umum, masalah energi di Indonesia di mana buruknya tata kelola berpengaruh terhadap fiskal negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Buruknya pengelolaan energi Tanah Air membuat sejumlah penganggaran di APBN terbebani di saat fenomena pelemahan Rupiah seperti saat ini.
"Karena kita juga melihat secara fiskal negara atau APBN negara itu nilai tukar yang sekarang dikisaran Rp 11.200-Rp 11.300 dibandingkan dengan asumsi Rp 10.500 yang ada di APBN kan selisihnya cukup jauh. Lifting minyak dari yang dianggarkan juga cukup jauh, dan ini hubungan dengan BBM juga jadi kondisi fiskal yang perlu diperhatikan," jelas dia.
Sebelumnya, Menteri ESDM Jero Wacik menyatakan rasio elektrifikasi Indonesia tahun lalu mencapai 80,4 persen. Angka itu meningkat tipis dari target pemerintah yang sebesar 79,3 persen.
Tahun ini, pemerintah menargetkan rasio elektrifikasi Indonesia mencapai 81,5 persen. Pemerintah telah menyiapkan jurus untuk mencapai target ini yaitu dengan program listrik gratis.
"Program listrik gratis untuk masyarakat tidak mampu telah mengaliri 94.230 rumah tangga. Tahun depan kita targetkan 95.100 rumah tangga," pungkas dia.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana kondisi ekonomi Indonesia di era Soekarno? Dalam buku berjudul 'Jakarta 1950-1970', seorang dokter bernama Firman Lubis mengutarakan kondisi ekonomi Indonesia saat itu amat kacau. "Inflasi melangit dan menyebabkan nilai rupiah merosot tajam dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai gambaran, ongkos naik bus umum yang pada tahun 1962 masih Rp1 berubah menjadi Rp1000 pada tahun 65,"
-
Bagaimana peran Indonesia dalam rantai pasokan baterai kendaraan listrik global? Indonesia dapat terus memperkuat perannya sebagai pemain kunci dalam rantai pasokan baterai EV global, tidak hanya memenuhi permintaan domestik tetapi juga kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan global akan nikel berkualitas tinggi.
-
Apa yang dimaksud dengan energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia? Melalui Holding Ultra Mikro dengan BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), perseroan secara grup berupaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.