Ini strategi Blue Bird saingi Grabcar dan Uber
"Dengan moto-moto yang kita punya seperti aman, nyaman dan personalize, itu penting buat kita."
Persaingan transportasi umum di Indonesia, khususnya Jakarta saat ini cukup rumit. Salah satu penyebabnya adalah dengan masuknya perusahaan aplikasi GrabCar dan Uber yang notabennya menjadikan kendaraan pelat hitam untuk mengangkut penumpang.
Tak mau kalah saing, perusahaan taksi, PT Blue Bird mengaku punya strategi untuk bisa tetap eksis di tengah ketatnya persaingan transportasi. Cara tersebut adalah dengan terus meningkatkan pelayanan terbaik untuk penumpang mereka.
-
Mengapa transportasi umum di Jakarta beralih ke mobil? Perkembangan pembangunan membuat kondisi jalan di DKI Jakarta yang padat membuat transportasi beralih ke mobil yang disebut oplet.
-
Kapan uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung dimulai? Uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) akan dimulai besok, Jumat 15 September 2023 hingga 30 September 2023.
-
Kapan Jalur Kereta Api Solo-Boyolali ditutup sebagai jalur kereta api umum? Pada tanggal 1 Agustus 1973, Perusahaan Jawatan Kereta Api menutup jalur tersebut sebagai jalur kereta api umum.
-
Siapa yang menggunakan layanan transportasi online di Indonesia? Berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2022, layanan transportasi online digunakan oleh 80 persen populasi Indonesia.
-
Apa saja transportasi umum di Jakarta yang dulu diandalkan oleh tenaga manusia dan binatang? Selain kereta yang semula berfungsi mengangkut hasil bumi dan menjadi alat transportasi, angkutan umum di DKI Jakarta masih mengandalkan tenaga manusia dan binatang yakni delman dan becak.
-
Kapan jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
Direktur Blue Bird, Sigit Priawan Djokosoentono mengatakan, strategi yang dimiliki perusahaan telah menjadi ciri khas yang akan membuat penumpang aman dan nyaman.
"Dengan moto-moto yang kita punya seperti aman, nyaman dan personalize, itu penting buat kita. Karena dengan begitu masyarakat akan merasa puas dengan pelayanan kami dan bisa berlangganan dengan jasa kami," ujar Sigit Priawan Djokosoetono, di Jakarta, Jumat (18/3).
Menurut dia, prinsip tersebut harus tetap dipegang teguh oleh seluruh jajaran Blue Bird. Dirinya pun optimis dengan cara-cara tersebut Blue Bird tidak akan kehilangan penumpangnya.
"Kita mudah menjangkau mereka, karena kami ada di mana-mana. Kami bisa dipesan lewat telepon, bisa di sms, bisa di berhentikan di jalan. Jadi masyarakat lebih nyaman dan mudah menjangkau kita yang saat ini sudah memiliki 40.000 armada Blue Bird," kata dia.
Kendati demikian, pihaknya merasa kehadiran taksi berbasis aplikasi online merupakan tantangan tersendiri bagi perusahaan dengan ciri khas warna biru tersebut. "Kami tidak merasa tersaingi, karena kita memiliki pelayanan yang sangat baik untuk penumpang," tukas dia.
Baca juga:
Dibilang mahal, Blue Bird bakal turunkan tarif untuk pelanggan
Direktur Blue Bird minta GrabCar & Uber ikuti aturan transportasi RI
Blue Bird mengaku siap berkompetisi dengan taksi online
Tak mau ada kesalahan, Ahok marahi kontraktor MRT asal Jepang
Pengamat pajak dorong pemblokiran aplikasi taksi online
Daftar terbaru 10 bandara terbaik dunia, 6 ada di Asia