Ini Sumbangan Terbesar Presiden Jokowi di Periode Pertama Versi Bos BKPM
Dia menegaskan, ada cukup banyak kontribusi yang diberikan oleh Jokowi di periode pertama kepemimpinannya. Namun, sumbangan yang paling besar dari mantan Walikota Solo tersebut adalah di sisi perbaikan mental aparat pemerintah.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong meyakinkan para investor agar tak perlu ragu berinvestasi di Indonesia. Sebab sudah cukup banyak perbaikan, terutama di sisi birokrasi sepanjang periode pertama pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Dia menegaskan, ada cukup banyak kontribusi yang diberikan oleh Jokowi di periode pertama kepemimpinannya. Namun, sumbangan yang paling besar dari mantan Walikota Solo tersebut adalah di sisi perbaikan mental aparat pemerintah.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kenapa sapi Presiden Jokowi di Blora mengamuk? Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
"Kontribusi terbesar Presiden Jokowi di periode pertama adalah revolusi pola pikir. Pelayan publik seperti kami dulunya penguasa, sekarang kami menjadi pelayan," kata dia dalam diskusi di ICE BSD, Banten (16/10).
Dia mengakui, dalam pengalamannya sebagai birokrat dulu memang ada jarak antara lembaga pemerintah dengan masyarakat. Baik untuk diakses maupun untuk diberikan masukan.
"Kami di diharapkan untuk melayani. Sebelumnya kami berjarak, dan sulit diakses, dan sulit dikritik oleh publik," ungkapnya.
Namun, dia menegaskan bahwa citra negatif tersebut perlahan diubah seiring dengan kebijakan presiden. Selain itu, perkembangan teknologi dan media sosial membuat perhatian dan pengawasan terhadap lembaga pemerintah terus ditingkatkan.
"Publik sekarang mengharapkan pelayanan yang baik. Jadi saya dapat katakan bahwa itu adalah keindahan dari demokrasi," imbuhnya.
Perbaikan mental tersebut, dia yakini akan terus dijalankan di masa pemerintahan kedua Jokowi bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
"Dan kami (Pemerintah) tidak akan kembali ke belakang, dimana kami tidak melayani masyarakat. Itu sudah berlalu," tegasnya.
Baca juga:
Survei: Keterbukaan Ekonomi Indonesia Naik ke Peringkat 68 di 2019
Bos BKPM: Indeks Daya Saing RI Akan Lebih Merosot Jika Tak Bangun Infrastruktur
Bos BKPM: Kebutuhan Pendanaan Kreatif untuk Infrastruktur Sangat Mendesak
Penghasilan Pajak Kepleset Rp200 T, Pembangunan Infrastruktur Jangan Andalkan APBN
Bos BKPM: Presiden Jokowi Masih Bangun Infrastruktur di Periode ke-2
BKPM Tawarkan Proyek Bandara Singkawang ke Swasta