Ini tanggapan Menteri Susi atas kebijakan Inggris keluar Eropa
"Kalaupun ada ya tidak banyak. Penjualan dari Inggris memang lumayan bagus," ucap Susi.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti angkat bicara terkait keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa atau Brexit. Menurut Susi, kejadian ini akan mempengaruhi Indonesia meskipun tidak besar.
"Kalaupun ada ya tidak banyak. Penjualan dari Inggris memang lumayan bagus," ucap Susi di Jakarta, Minggu (26/6).
-
Dimana letak pulau pribadi milik Susi Pudjiastuti? Pulau yang diberi nama Pulau Susi itu merupakan pemberian warga Nanggroe Aceh Darussalam sebagai bentuk penghargaan terhadap Susi ketika menolong korban tsunami.
-
Siapa suami dari Susi Pudjiastuti? Anak Susi Pudjiastuti Nadine Kaiser adalah anak dari Susi dan mantan suaminya, Daniel Kaiser, yang berasal dari Swiss.
-
Bagaimana cara Susi Pudjiastuti menunjukkan keakraban dengan Prabowo? Baik Prabowo maupun Susi keduanya turun langsung untuk ikut melepas tukik ke laut. Raut bahagia tampak jelas di wajah dua sosok besar tanah air ini. Setelah selesai melakukan kegiatan sosial, Prabowo dan Susi sempat bercengkrama sambil masak bersama. Keakraban keduanya sangat terlihat dalam momen spesial ini.
-
Mengapa Susi Pudjiastuti bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Meski capres telah diumumkan, hingga kini bakal cawapres belum terlihat hilalnya. Justru Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah bertemu dengan dua tokoh besar Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Apa yang dibicarakan Susi Pudjiastuti dan Anies Baswedan saat bertemu? Tak diketahui apa saja yang dibicarakan keduanya selama melewati sore bersama. Sebelum pulang, Anies dan Susi sempat membahas soal tanaman anggrek yang menghiasi ruangan. Keduanya terlihat sangat seru berdiskusi soal bunga alih-alih membicarakan politik dan pemilu.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
Meski demikian, keputusan Inggris ini juga diyakini Susi akan menguntungkan Indonesia. Sebab, untuk berhubungan dengan Inggris, Indonesia tidak perlu berurusan dengan Eropa.
"Tapi di satu sisi bisa lebih mudah dan menguntungkan, karena hanya urusan sama satu negara saja, kalau sekarang ini, kita masuk ke uni Eropa kan ribet. Jika Uni Eropa tak setuju ini akan lama. Kita lihat saja ke depannya gimana," kata Susi.
Diberitakan sebelumnya, BBC, Sky TV, maupun ITV mengumumkan hasil referendum berupa kemenangan kelompok pendukung Britania Raya keluar dari Uni Eropa. Dukungan bagi kubu pro-Brexit mencapai 52 persen, sedangkan suara rakyat memilih bertahan 48 persen.
Pada Jumat (24/6) pagi waktu setempat, nilai tukar Poundsterling telah anjlok ke level terendah 30 tahun terakhir. Demikian pula indeks saham gabungan Inggris, yang rata-rata turun 7,5 persen.
Hasil perhitungan suara masuk dari 335 kawasan, sudah 95 persen dari total tempat pemungutan suara. Kemungkinan kelompok 'bertahan' menang sangat tipis.
Ketua Pelaksana Referendum, Jenny Watson, mengatakan ada total 33 juta suara yang masuk. Artinya tingkat kehadiran pemilih dalam referendum ini sebesar 72 persen.
Jurnalis ITV, Allegra Stratton, mengaku memperoleh sumber dari internal Partai Konservatif bahwa Perdana Menteri David Cameron akan diminta mundur akibat kemenangan kubu 'enyah'.
"Akan ada strategi mundur baik-baik bagi Cameron, tapi tidak dalam waktu dekat," kata Stratton menirukan kata-kata seorang petinggi partai.
PM Cameron bersama Partai Buruh meminta rakyat tetap memilih bersama Uni Eropa. Namun nyatanya dalam referendum mayoritas rakyat Inggris ingin keluar.
Hasil ini adalah kemenangan bagi politikus kanan ekstrem seperti Pemimpin Partai Britania Raya Independen (UKIP), Nigel Farage, ataupun mantan Wali Kota London Boris Johnson.
"Fajar telah tiba bagi Britania. Inilah kemenangan rakyat biasa, rakyat jujur yang bekerja keras," kata Farage.
Kemenangan kelompok 'enyah' mengecewakan rakyat Skotlandia. Pemilihan ini melibatkan warga Inggris, Wales, Irlandia Utara, serta Skotlandia. Hanya Skotlandia dan Irlandia Utara yang konsisten mendukung Britania tetap di Uni Eropa.
Atas putusan ini, PM Inggris David Cameron mundur sebagai tanggung jawab hasil referendum Uni Eropa. Cameron mengumumkan pengunduran diri di halaman depan kantornya, Downing Street 10, Ibu Kota London, Jumat (24/6). Saat membacakan pidato, dia didampingi istrinya, Samantha.
"Keputusan rakyat Inggris harus kita hormati. Keputusannya sangat jelas. Karenanya, saya berpikir negara ini membutuhkan kepemimpinan yang baru," ujarnya seperti dilansir the Telegraph.
Cameron mengaku tidak bisa memimpin Inggris yang secara politik maupun ekonomi berpisah sepenuhnya dari daratan Eropa. Karena itu, dia menyerahkan pada partai untuk memilih sosok baru yang bisa memimpin Britania di tengah masa sulit.
Laporan: Linda Juliawanti
Baca juga:
2,5 juta petisi Anti-Brexit mencuat, tuntut referendum kedua
Brexit buka peluang untuk Indonesia
JK: Eropa brexit, Amerika crash, Timur Tengah banyak lagi dukanya
Brexit bikin pemerintah salah momentum intip transaksi kartu kredit
Pelajar Indonesia di Inggris tak perlu khawatirkan Brexit
Dubes Inggris: Brexit tak ganggu komitmen kami pada Indonesia
Brexit, negosiasi kerja sama ekonomi Uni Eropa-RI berpotensi molor