Ini untung rugi jual hewan kurban langsung atau via online
Pedagang hewan kurban menilai dagangannya kurang laku jika dijajakan secara daring atau online.
Manfaat teknologi saat ini nyatanya belum bisa dirasakan seluruh lapisan masyarakat. Salah satunya pedagang hewan kurban.
Pedagang hewan kurban menilai dagangannya kurang laku jika dijajakan secara daring atau online. Sebab, komoditas ini membutuhkan pengamatan dari konsumen langsung dalam menentukan ukuran dan kesehatan hewan kurban.
-
Apa yang terjadi dengan harga kambing kurban di Bandung menjelang Iduladha? Untuk harga sendiri, terjadi kenaikan di wilayah Kabupaten Bandung, berkisar Rp300-Rp500 ribu per ekornya. Kini seekor kambing dijual mulai dari Rp2.500.000 sampai Rp6.500.000.
-
Apa yang dilakukan saat Idul Adha? Idul Adha termasuk salah satu hari raya besar yang diperingati oleh masyarakat Muslim di seluruh dunia. Ini disebut juga dengan hari raya haji atau hari raya kurban. Sebab, Idul Adha bertepatan dengan momentum ibadah haji dan ritual penyembelihan kurban yang dilakukan umat Muslim.
-
Kenapa Idul Adha disebut sebagai Hari Raya Kurban? Idul Adha juga disebut sebagai Hari Raya Kurban, karena pada hari itu umat Islam yang mampu diwajibkan untuk menyembelih hewan kurban sebagai bentuk pengorbanan dan ketaatan kepada Allah SWT.
-
Kenapa menabung untuk hewan kurban tahun depan itu penting? Berkurban saat Iduladha memang sangat dianjurkan, bahkan mendekati wajib bagi umat muslim yang mampu. Kendati demikian tentu banyak umat muslim lainnya yang ingin menjalankan ibadah berkurban namun terkendala dengan mahalnya harga hewan kurban.
-
Idul Adha itu apa? Idul Adha juga dikenal dengan sebutan Hari Raya Kurban, di mana umat muslim melaksanakan ibadah penyembelihan hewan di setiap perayaan ini.
-
Apa yang dibaca saat menyembelih hewan kurban? Ketika Anda menyembelih hewan kurban disunahkan membaca bismillah, takbir, salawat dan juga doa ketika menyembelih hewan kurban.
Menurut Ketua Perhimpunan Peternakan Sapi dan Kambing Indonesia (PPSKI) Teguh Boediyana tidak menampik jika penjualan melalui sistem online lebih menghemat tenaga dan juga biaya.
"Kalau setahu saya masih suka dengan model langsung, ada tanah kosong dipakai artinya jualan langsung lebih tepat. Lihat barangnya langsung. Banyak masyarakat yang masih gaptek," ujar Teguh saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Jumat (9/9).
Menurutnya, konsumen masih menginginkan berkurban dengan cara mendatangi tempat, memilih hewan yang tepat, kemudian hewan tersebut disembelih.
"Kalau beli kambing dan sapi yang bagus harus dilihat secara fisik. Kalau di online kan hanya foto saja kan. Artinya penjualan langsung masih dominan," ucap Teguh.
Pemilihan penjualan langsung juga didasari efisiensi. Pedagang tidak ingin harga hewan kurban makin mahal karena diperlukan ongkos pengiriman.
"Pemasaran lebih di lapangan, pedagang lebih memamerkan sapinya. Lebih dekat biasanya dengan rumah pembeli tidak mau jauh-jauh," katanya.
Teguh menambahkan, mayoritas sapi kurban saat ini berjenis ongole PO (perkawinan antara sapi ongole dengan sapi Jawa adalah sapi ongole PO). Sementara, hewan kurban khususnya sapi, paling besar didatangkan dari Pulau Jawa.
"Jawa Timur masih paling besar memasok hewan kurban khususnya sapi. Kemudian ada sapi dari Jawa Tengah, Yogyakarta. Untuk di luar Jawa ada NTT, NTB, dan Sumatera," tuturnya.
Baca juga:
646 Personel gabungan disebar amankan Idul Adha di Jakarta Pusat
Mau berkurban? Intip tips dapat hewan sehat agar tak rugi
Idul Adha, Ahok akan sumbang 55 ekor sapi, semua rusun dapat
24 Ekor sapi kurban di Menteng tidak layak jual, kurang umur & sakit
Libur Hari Raya Idul Adha, Stasiun Senen dipadati ribuan penumpang
Berpotensi ricuh, Purwakarta larang kupon pembagian daging kurban
Kejadian langka, harga ayam turun drastis jelang Idul Adha