Inilah 3 produk kebutuhan rumah tangga terkena dampak kenaikan dolar
Nilai mata uang melemah berdampak pada naiknya kebutuhan rumah tangga. Inilah produk kebutuhan rumah tangga yang naik:
Kurs mata uang rupiah sedang melemah terhadap dolar AS (USD). Dampaknya bisa menyebar, salah satunya kenaikan harga produk rumah tangga. Biasanya produk-produk ini yang diimpor dari luar negeri.
Menurut Ketua Dewan Pembina Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Stefanus Ridwan, pelemahan kurs rupiah ini mau gak mau berdampak pada kenaikan harga barang atau jasa.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Dimana Naira kuliah? Naira menempuh kuliah di Universitas British, tepatnya berlokasi di Kolombia.
-
Kenapa nilai tukar Dolar Singapura terhadap Rupiah penting bagi pengusaha? Bagi eksportir Indonesia, penguatan Rupiah terhadap SGD dapat mengakibatkan penurunan daya saing produk mereka di pasar Singapura. Sebaliknya, bagi importir, penguatan Rupiah bisa memberikan keuntungan karena barang impor dari Singapura menjadi lebih terjangkau.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Mengapa nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar di era Soeharto? Sebab, inflasi Indonesia yang terbilang masih cukup tinggi tidak sebanding dengan mitra dagangnya. Akhirnya nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar dan tidak ada negara yang mau bermitra dengan Indonesia.
Seperti dikutip merdeka.com dari berbagai sumber, berikut beberapa harga produk rumah tangga yang ikutan naik, imbas Rupiah melemah:
Kebutuhan pokok
Kebutuhan pokok akan naik karena melemahnya rupiah. Hanya saja kebutuhan pokok ini yang diimpor dari luar negeri. "Sebagian besar bahan baku yang impor itu langsung kena, gandum, tepung terigu," kata Wakil Ketua GAPMMI Sribugo Suratmo.
Ada produk-produk lain yang dari impor seperti plastik kemasan. Bahan baku plastik banyak yang impor.
Barang-barang eletronik
Komputer, laptop sampai ponsel bisa naik imbas Rupiah yang melemah. Ketua Dewan Pembina Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan mengatakan alasan kenaikan harga elektronik karena selain mematok harga dengan dolar AS, sistem stok produk elektronika relatif singkat. Artinya barang yang dibeli pedagang, memakai kurs terbaru, sehingga sangat cepat menyesuaikan harga.
"Harga produk elektronika setiap hari bisa berubah," katanya.
Harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
Mantan Menteri Keuangan pada era SBY, M Chatib Basri mengatakan, terus melemahnya Rupiah terhadap Dolar AS saat ini tak jauh berbeda dari faktor yang terjadi sejak 2013 lalu. Menurutnya, defisit transaksi berjalan salah satu sumber terbesarnya adalah dari defisit neraca minyak dan gas. Solusinya bisa dengan menaikkan harga BBM penugasan.
"Dan itu bisa stabil kalau BBM dinaikkan," kata Chatib.
Dampak kenaikan harga BBM kemungkinan tidak akan berdampak pada turunnya daya beli masyarakat. Cara ini bisa membuat pergerakan rupiah lebih stabil.