Inilah Biang Kerok Pengembangan Energi Panas Bumi RI Lambat
Asosiasi Panas Bumi Indonesia menyebutkan beberapa penyebab lambatnya pengembangan energi panas bumi di Indonesia. Salah satunya penetapan harga listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Salah satunya karena adanya perbedaan antara keekonomian proyek dan kemampuan beli listrik PLN.
Asosiasi Panas Bumi Indonesia menyebutkan beberapa penyebab lambatnya pengembangan energi panas bumi di Indonesia. Salah satunya penetapan harga listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).
Ketua Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API), Prijandaru Effendi, mengatakan lambatnya pengembangan panas bumi salah satunya karena adanya perbedaan antara keekonomian proyek dan kemampuan beli listrik PLN.
-
Kapan Bumi terbentuk? Dengan mengukur usia bebatuan di bulan, dan meteorit yang ditemukan di Bumi, para ilmuwan memperkirakan Bumi terkonsolidasi 4,54 miliar tahun lalu.
-
Apa yang baru ditemukan di inti Bumi? Sebuah tim dari Universitas Nasional Australia telah menemukan bukti adanya lapisan baru pada planet ini yang berada di inti yang paling dalam. Dimaksudkan "Inti terdalam" ini adalah seperti bola paduan besi serta nikel.
-
Berapa berat Bumi? Menurut NASA, Massa Bumi berkisar 5,9722×1024 kilogram atau sekitar 13,1 septiliun pon.
-
Bagaimana pernyataan tersebut dibantah? Seorang dokter kulit di negara bagian Maryland, AS yang berspesialisasi dalam terapi cahaya untuk penyakit kulit membantah klaim kacamata hitam yang dikaitkan dengan kanker."Apakah kacamata hitam yang menghalangi sinar UV bersifat melindungi? Ya. Apakah ada bukti bahwa memakai kacamata hitam berbahaya bagi kesehatan mata atau kulit? Tidak," dikutip dari AFP.
-
Dimana lapisan baru inti Bumi berada? Sebuah tim dari Universitas Nasional Australia telah menemukan bukti adanya lapisan baru pada planet ini yang berada di inti yang paling dalam.
-
Kapan bumi dan alam semesta akan hancur? Ketika ini terjadi, bumi dan alam semesta akan hancur.
"Tadi kan kendala dari dulu antara keekonomian proyek dan kemampuan beli PLN, itu ada disparitas," kata Prijandaru, dalam pembukaan The 7 th Indonesia International Geothermal, Convention and Exebition 2019, di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (13/8).
Menurutnya, pemerintah sempat memberikan subsidi untuk pengembangan panas bumi, sehingga listrik yang dijual dari PLTP ke PLN menjadi terjangkau. Namun, kini subsidi tersebut dialihkan untuk belanja infrastruktur.
"Seperti MRT atau infrastruktur pemerintah. mengurangi atau meniadakan (subsidi untuk panas bumi) saat ini karena dianggap tidak prioritas," tuturnya.
Prijandaru mengakui, kegiatan eksplorasi panas bumi mendapat fasilitas pendanaan dari lembaga penyedia keuangan yang disalurkan melalui pemerintah. Namun, penyalurannya sangat lambat sehingga pengembangan panas bumi tetap terhambat.
"Goverment Drilling (panas bumi) yang salah satu menolong, tapi uang itu lambat, satu sumur kan USD 7 juta plus infrastruktur jadi kurang lebih ya sangat kita apresasi, tapi dengan mengejar 5.000 MW pertambahan kan tidak cuma government drilling saja," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Sindiran Wapres JK soal EBT: Buat Apa Pameran Terus Tapi Pengembangan Sangat Lambat
Asosiasi: Indonesia Kekurangan Pasokan Listrik Panas Bumi Sebesar 5 Ribu MW
Bahaya Panas Iklim Ekstrem
Geo Dipa Mulai Pembangunan Pembangunan Panas Bumi Skala Kecil Pertama di Indonesia
Produksi Pembangkit Listrik Geo Dipa Kuartal I Tak Capai Target, ini Sebabnya
Bangun PLTU Rp250 M di Dieng, Geo Dipa Energi Raih Pinjaman dari SMI
Membongkar Tantangan Pengembangan Energi Panas Bumi di Indonesia