Intensitas Hujan Tinggi, Pemudik Jalur Selatan Diminta Tingkatkan Kewaspadaan
Sekretaris Badan Geologi, Ediar Usman mengatakan, di musim mudik lebaran tingkat curah hujan mengalami tren peningkatan. Bahkan diperkirakan intensitasnya meningkat menjelang Hari Raya Idulfitri.
Sekretaris Badan Geologi, Ediar Usman mengatakan, di musim mudik lebaran tingkat curah hujan mengalami tren peningkatan. Bahkan diperkirakan intensitasnya meningkat menjelang Hari Raya Idulfitri.
"Sekarang ini intensitas curah hujan masih tinggi dan kemungkinan meningkat," kata Ediar dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (25/4).
-
Kapan musim hujan dimulai? Musim hujan telah tiba. Selain membawa kebahagiaan dan kesegaran, musim hujan juga membawa berbagai penyakit, salah satunya adalah flu.
-
Kapan Gunawan tertinggal rombongan mudik? Di tengah perjalanan, Senin (8/4) sekira pukul 02.00 WIB saat sopir istirahat, ia pergi ke toilet. Namun saat kembali, mobil yang ditumpanginya sudah pergi.
-
Apa arti dari kata "Mualaf"? Kata "mualaf" berasal dari bahasa Arab yang secara harfiah berarti "orang yang baru berpaling" atau "orang yang baru masuk Islam".
-
Kapan biasanya orang-orang mudik? Mudik merupakan tradisi pulang kampung yang biasa dilakukan masyarakat Indonesia menjelang Hari Lebaran.
-
Kapan puncak musim hujan di Indonesia? BMKG memprediksi bahwa puncak musim hujan akan berlangsung dari November 2024 hingga Februari 2025 dengan kategori normal.
-
Bagaimana bentuk mulut nyamuk jantan purba ini? Yang lebih menarik, penemuan ini membawa keberadaan bagian mulut pengisap penusuk pada fosil nyamuk jantan. Bentuk mulut tersebut menunjukkan bahwa mereka kemungkinan besar adalah penghisap darah.
Pihaknya pun telah memetakan tingkat kerawanan daerah-daerah yang dilalui pemudik. Mereka adalah jalur lintas tengah dan selatan Jawa, jalur Sumatera, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur bagian barat.
"Kita sedang melakukan pemantauan untuk melakukan di mana saja yang perlu mendapatkan perhatian," kata Ediar.
Selain potensi bencana alam akibat curah hujan tinggi, Badan Geologi melihat ada potensi gerakan tanah, jalan amblas yang bisa mengganggu aktivitas dan kegiatan transportasi lainnya. Termasuk juga gempa bumi dan tsunami yang potensinya sulit diprediksi.
"Terkait potensi bencana geologi, ada potensi gerakan tanah dan tanah amblas yang bisa mengganggu aktivitas masyarakat dan kegiatan transportasi lainnya," kata dia.
Pemantauan gunung api juga dilakukan kepada 69 dari 77 gunung api yang masih aktif. Pemantauan dilakukan selama 1x24 jam selama 7 hari. Pemantauan dilakukan dari stasiun-stasiun pemantauan dan gerakan tanah aktif juga ikut dipantau. Tidak kurang dari 74 pos pengamatan menjadi pantau Badan Geologi.
"Kita pantau ini yang di sekelilingnya tinggal masyarakat yakni 60 gunung api," kata dia.
Hasil pemantauan kemudian disampaikan secara langsung melalui aplikasi Magma Indonesia yang bisa langsung diakses masyarakat. Pada aplikasi tersebut kata Ediar, pihaknya mempersilakan masyarakat melakukan pengaduan terkait bencana alam yang terjadi di lokasi tempat masyarakat berada.
Baca juga:
Jelang Masa Mudik, Pemerintah Uji Coba Penerapan Ganjil Genap di Tol
Tips Cegah Penularan Covid-19 Saat Mudik
Mau Mudik, Simak Daftar Lokasi SPBU dan Rest Area di Tol Trans Jawa
Sempat Macet, Jalan Lintas Timur Palembang-Betung Kembali Lancar
Tol Japek II Selatan akan Dibuka 24 Jam Saat Arus Balik Lebaran 2022
Pertamina Siapkan 13.000 SPBU Siaga Selama Musim Mudik Lebaran