Investasi Hyundai Rp142 Triliun di Baterai Mobil Listrik Terserap Awal 2022
"Saya targetkan total USD 9,8 miliar ini semua start 2022 awal, semua harus jalan. Karena untuk baterai 10 Giga watt Hour (GwH) itu akan selesai konstruksi September 2022, dan mulai produksi 2023."
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menargetkan, investasi dari konsorsium Hyundai untuk industri mobil listrik di Indonesia sebesar USD 9,8 miliar atau sekitar Rp142 triliun bisa terealisasi sepenuhnya mulai awal 2022. Dengan nilai investasi yang cukup besar ini, maka berharap bisa menyerap puluhan ribu tenaga kerja lokal.
"Saya targetkan total USD 9,8 miliar ini semua start 2022 awal, semua harus jalan. Karena untuk baterai 10 Giga watt Hour (GwH) itu akan selesai konstruksi September 2022, dan mulai produksi 2023," kata dia dalam konferensi pers, Jumat (17/9).
-
Apa yang dimaksud dengan energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Dimana Kumyang berinvestasi untuk baterai kendaraan listrik? Akhir tahun lalu, Kumyang mengatakan akan menginvestasikan hingga USD19 juta dalam proyek penambangan litium di Kongo. Ini merupakan produsen kobalt terbesar di dunia, logam utama lain untuk baterai kendaraan listrik.
-
Apa itu motor listrik? Motor listrik, yang sering disebut sebagai "molis", adalah jenis kendaraan bermotor yang menggunakan energi listrik untuk menggerakkan komponennya.
-
Bagaimana motor listrik bekerja? Cara kerja motor listrik terbilang sederhana, di mana ia mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik, memungkinkan motor untuk bergerak seperti motor berbahan bakar konvensional.
-
Apa yang memengaruhi penggunaan energi mobil listrik? Namun, ada beberapa faktor yang memengaruhi konsumsi energi mobil listrik yang perlu dipahami agar jangkauan dan kinerjanya dapat dioptimalkan.
-
Bagaimana peran Indonesia dalam rantai pasokan baterai kendaraan listrik global? Indonesia dapat terus memperkuat perannya sebagai pemain kunci dalam rantai pasokan baterai EV global, tidak hanya memenuhi permintaan domestik tetapi juga kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan global akan nikel berkualitas tinggi.
Konsorsium Hyundai terdiri atas Hyundai Motor Company, KIA Corporation, Hyundai Mobis, dan LG Energy Solution yang bekerja sama dengan PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) selaku holding dari empat BUMN, yaitu PLN, Pertamina, MIND ID, dan Antam.
Sebelumnya Bahlil menyebut pembangunan Pabrik Industri Baterai listrik di Karawang, Jawa Barat bakal menyerap banyak tenaga kerja langsung maupun tidak langsung. Dia memperkirakan, jika pabrik ini sudah berdiri setidaknya dapat mempekerjakan sebanyak 1.100 orang.
"Kalau sudah jadi beneran (pabriknya) tenaga kerja langsung di karyawan situ 1.100 orang," katanya.
Belum lagi, terdapat sebanyak 13.000 orang juga terlibat di dalam masa konstruksi. Ini mulai dari sub kontraktor, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), bahan material, hingga orang yang punya alat beratnya.
"Belum tidak langsung. Dan mulai kemarin langsung kerja. Alat saja sudah sekitar 50-an di sana," tandasnya.
Sebagai informasi saja, proses peletakan batu pertama atau groundbreaking Pabrik Industri Baterai Listrik berada di Karawang, Jawa Barat telah dimulai, Rabu (15/9) lalu. Adapun nilai investasi yang dilakukan oleh Hyundai untuk pembangunan pabrik ini sebesar Rp1,5 miliar atau setara dengan Rp21 triliun.
Kerja sama investasi itu juga merupakan salah satu tahap dari keseluruhan rencana proyek baterai kendaraan listrik terintegrasi senilai USD 9,8 miliar.
Baca juga:
Setelah Korea, China akan Groundbreaking Pabrik Baterai Kendaraan Listrik di RI
Menteri Bahlil: 7 Negara Antre Ingin Masuk ke Industri Baterai Kendaraan Listrik RI
Menteri Bahlil: Hyundai Mulai Produksi Mobil Listrik di Mei 2022
Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Bakal Serap 1.100 Tenaga Kerja
Menteri Bahlil: Negara Tetangga Tak Mau Indonesia jadi Produsen Baterai Dunia
Menteri Bahlil: Negosiasi Pabrik Baterai Listrik Tak Libatkan Konsultan Asing