IPO, Indo Pureco Pratama Incar Dana Segar Rp100 Miliar
PT Indo Pureco Pratama Tbk (Persero), bergerak di bidang industri pengolahan minyak buah kelapa, resmi tercatat sebagai perusahaan ke-51 di tahun 2021 dan ke-763 di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham IPPE.
PT Indo Pureco Pratama Tbk (Persero), bergerak di bidang industri pengolahan minyak buah kelapa, resmi tercatat sebagai perusahaan ke-51 di tahun 2021 dan ke-763 di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham IPPE.
Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas 1.000.000.000 saham setara dengan 21,74 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga saham perdana Rp100 dan dana yang berhasil dihimpun perseroan sebesar Rp100 miliar.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Bagaimana BRI dan BEI berharap nasabah korporasi mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari IPO? Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia
-
Siapa saja yang hadir dalam seminar kolaborasi BRI dan BEI tentang IPO? Kegiatan seminar yang dihadiri mulai dari C-Level Officers, Directors hingga Senior Executive yang merupakan nasabah korporasi BRI ini memiliki potensi untuk mengembangkan bisnisnya melalui pasar modal.
-
Apa tujuan dari kolaborasi BRI dan BEI dalam menyelenggarakan seminar tentang IPO? Kegiatan tersebut bertujuan mendukung perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam hal ini nasabah korporasi BRI untuk dapat berkembang melalui pendanaan di pasar modal dengan melakukan IPO dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
-
Kapan seminar kolaborasi BRI dan BEI tentang IPO diselenggarakan? Dalam menyambut peluang tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berkolaborasi dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan seminar terbuka yang mengambil tema 'Optimum Financing Synergy with Initial Public Offering (IPO)' pada 6 Juli 2023 di Main Hall Bursa Efek Indonesia.
-
Kapan BNI pertama kali melakukan IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
Berdasarkan hasil penawaran umum dari tanggal 2 Desember - 7 Desember 2021, saham IPPE mengalami oversubscribed 19,11 kali dari penawaran pooling. Perseroan menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT KGI Sekuritas Indonesia selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam IPO ini.
Direktur Utama Indo Pureco Pratama, Syahmenan menjelaskan, langkah perseroan untuk masuk Bursa Efek Indonesia melalui IPO adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan ekspansi usaha, kapasitas pendanaan, tata kelola, dan prinsip keterbukaan Perseroan lebih baik sebagai perusahaan publik, yang diharapkan dapat menjadi nilai tambah bagi stakeholder.
"Kelapa juga merupakan komoditas yang penting bagi rakyat Indonesia dan dapat menjadi penggerak ekonomi rakyat," katanya dalam siaran pers, Jakarta, Kamis (9/12)
Hal itu dapat dilihat dari pengelolaan pertanaman kelapa di Indonesia yang sebagian besar dikelola oleh rumah tangga petani. Oleh karena itu, pengembangan kelapa menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat dan meningkatkan perekonomian nasional.
Saat ini, produk kelapa Indonesia banyak diperdagangkan dalam bentuk kelapa segar, kopra atau minyak kelapa. Peningkatan nilai tambah terhadap komoditas kelapa menjadi produk bernilai tambah tinggi seperti kopra dan minyak kelapa perlu ditingkatkan.
Perseroan mengembangkan green economic dan menyiapkan strategi-strategi yang komprehensif yang diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar Perusahaan di industri pengolahan minyak buah belapa, salah satunya dengan menjadi perusahan terbuka.
Dana IPO untuk Belanja Modal
Rencana penggunaan dana yang diperoleh dari IPO tersebut, sekitar 40,83 persen dari dana IPO akan digunakan untuk Belanja Modal dan sisanya sekitar 39,11 persen dari dana IPO akan digunakan untuk modal kerja.
Syahmenan menjelaskan, penggunaan dana dari perolehan Penawaran Umum yang digunakan untuk Belanja Modal di antaranya sekitar 40,83 persen digunakan untuk pembelian mesin-mesin untuk pabrik CCO (Crude Coconut Oil), RBD (Refined Bleaching Deodorised), VCO (Virgin Coconut Oil), dan Packaging.
Kemudian, sekitar 34,84 persen digunakan untuk pembangunan pabrik (perdirian baru dan perluasan), sekitar 24,33 persen digunakan untuk pembelian tangki stock.
"Sedangkan penggunan modal kerja digunakan untuk pembelian bahan baku, operasional kantor, perizinan, transportasi, biaya produksi, dan operasional lainya," lanjut Syahmenan.
(mdk/bim)