IPO, saham PANI dan DIGI langsung melonjak capai 70 persen
Pada kesempatan Initial Public Offering (IPO) tersebut, saham PANI melonjak 69,44 persen dari harga awal Rp 108 per saham menjadi Rp 183 per saham. Sementara DIGI bergerak meningkat 70 persen ke Rp 340 per saham, dengan harga pembukaan Rp 200 per saham.
Dalam lawatan perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham dua emiten baru yakni PT Pratama Abadi Nusantara Tbk (PANI) dan PT Arkadia Digital Media (DIGI) Tbk segera melesat cepat. Keduanya menghijau di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dibuka melemah 0,06 persen ke 5.820,69 poin.
Pada kesempatan Initial Public Offering (IPO) tersebut, saham PANI melonjak 69,44 persen dari harga awal Rp 108 per saham menjadi Rp 183 per saham. Sementara DIGI bergerak meningkat 70 persen ke Rp 340 per saham, dengan harga pembukaan Rp 200 per saham.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan BNI pertama kali melakukan IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Bagaimana BRI dan BEI berharap nasabah korporasi mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari IPO? Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Siapa saja yang hadir dalam seminar kolaborasi BRI dan BEI tentang IPO? Kegiatan seminar yang dihadiri mulai dari C-Level Officers, Directors hingga Senior Executive yang merupakan nasabah korporasi BRI ini memiliki potensi untuk mengembangkan bisnisnya melalui pasar modal.
-
Mengapa BRI dan BEI berkolaborasi untuk mendorong nasabah korporasi BRI melakukan IPO? Perusahaan-perusahaan berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
Direktur Utama PT Arkadia Digital Media Tbk, Wiliam Martapura, mengatakan IPO ini merupakan langkah besar dan strategis bagi pengembangan bisnis perseroan ke depannya sebagai perusahaan yang bergerak di ranah media digital.
"Kreativitas tanpa batas dan banyaknya agenda pengembangan yang akan dilakukan perseroan membuat kami yakin masa depan bisnis media digital ini sangat menjanjikan," tutur dia di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/9).
Adapun Arkadia melepas 150 juta saham baru. Pada IPO ini, perusahaan menargetkan meraup dana segar sebesar Rp 30 miliar.
Selain itu, saham DIGI diperdagangkan dengan frekuensi sebanyak 1 kali dengan volume 1 lot saham serta menghasilkan nilai sebesar Rp 34.000.
Sementara itu, PANI sebagai perusahaan yang bergerak di bidang frozen seafood processing dan pengalengan makanan juga menawarkan 150 juta saham perdananya kepada publik, dan berhasil mengantongi dana hingga Rp 16,2 miliar.
Saham PANI ditransaksikan sebanyak 5 kali dengan volume perdagangan 100 lot saham. Adapun nilai transaksi yang muncul dalam proses tersebut sebesar Rp 1,83 juta.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Resmi IPO, penawaran saham Andira Agro stagnan di Rp 200
Menteri Rini minta Pegadaian tunda go public, ini alasannya
Melantai di bursa saham, MD Pictures alokasikan saham untuk artis
Resmi IPO, saham MD Pictures melejit 49,52 persen di pembukaan perdagangan
Awal 2019, BNI Syariah bakal melantai di bursa saham
IPO, Batavia Prosperindo incar dana Rp 40 M untuk ekspansi dan lunasi utang
Melantai di bursa, saham anak usaha Pelindo II naik 4,88 persen