Irigasi Sumur Tanah Dalam di Tanah Laut Dukung Gernas Penanganan Dampak El Nino Seluas 5732 Ha
mengatakan, penanaman padi dilakukan pada bulan Agustus dan diprediksi bisa mulai panen pada November 2023 yang akan datang.
Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, penanaman padi dilakukan pada bulan Agustus dan diprediksi bisa mulai panen pada November 2023 yang akan datang.
Irigasi Sumur Tanah Dalam di Tanah Laut Dukung Gernas Penanganan Dampak El Nino Seluas 5732 Ha
Dalam rangka meredam dampak El Nino, Kementerian Pertanian (Kementan) mencanangkan program Gerakan Nasional (Gernas) tanam padi 500 ribu hektar. Salah satunya berada di Kabupaten Tanah Laut yang menargetkan tanam sebesar 5.732 Ha.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, penanaman padi dilakukan pada bulan Agustus dan diprediksi bisa mulai panen pada November 2023 yang akan datang.
"500.000 ribu hektare itu kita bisa menjaga ketersedian 1,5 juta beras," kata Mentan SYL, Rabu (13/9).
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Bagaimana Kementan mendorong para Petani Muda? Program dari Kementan untuk regenerasi petani ini bukan hanya berjalan di level pendidikan dan pelatihan tetapi juga langsung kepada penerima manfaat program pertanian pemerintah di berbagai daerah.
-
Kenapa Kementan menggandeng UGM? Pada saat ini dengan banyaknya permohonan sertifikasi alsintan prapanen maupun pascapanen dan sangat terbatasnya laboratorium pengujian alsintan di Indonesia, kami sangat mengapresiasi Fakultas Tekonologi Pertanian – UGM yang telah mempunyai laboratorium pengujian alsintan dan telah terakreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) bersedia bekerjasama.
-
Bagaimana Kementan membantu daerah kering parah? Berikutnya, kata Mentan, pemerintah juga terus melakukan intervensi terhadap zona merah atau wilayah kering parah agar segera memompa sumber air yang masih tersedia. Pemda juga diharapkan segera menggulirkan Brigade Alsintan dalam mempercepat produksi melalui skema pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR).
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dijelaskannya, Kementan telah menyiapkan 6 wilayah utama sebagai pelaksanaan program gernas. Yakni di Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sulawesi lainya. Kemudian terdapat 4 provinsi pendukung yaitu Lampung, Banten, Kalimantan Selatan dan NTB.
"Kita percepat tanam, kalau Agustus kita tanam harapanya Novermber sudah bisa panen dengan pengawalan super ketat antar lini dari daerah ke pusat," jelasnya.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menerangkan, berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, bahwa Tahun 2023 telah dipenuhi melalui tanam ASEP (April-September) sebesar 3.030 Ha.
"Sisa target yang harus dipenuhi untuk pertanaman saat ini OKMAR (Oktober-Maret) adalah sebesar 2.702 Ha," sebut Ali Jamil.
Dia melanjutkan, setelah panen musim tanam 1 (MT1), beberapa wilayah di Kabupaten Tanah Laut belum mulai melakukan pertanaman lagi. Hal ini dikarenakan kendala ketersediaan air yang mengering.
"Seperti yang terjadi Desa Telaga, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut ini. Tapi sudah dilakukan langkah mitigasi berupa pembuatan Sumur Tanah Dalam/Submersible," ungkap Ali Jamil.
Sementara, Ketua Kelompok Tani Makmur, Basuki Rahmat mengatakan, Sumur Tanah Dalam dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan irigasi di musim kemarau apabila sumber air di bagian hulu berkurang, serta jika ada bencana kekeringan seperti saat ini.
"Sehingga diharapkan dengan adanya bantuan Sumur Tanah Dalam/Submersible tersebut dapat dilakukan tanam kembali dengan potensi luasan lebih dari 20 Ha," ujarnya.
Selain itu, di Kabupaten Tanah Laut direncanakan akan dilakukan tanam perdana pada Minggu Pertama bulan September, seluas 20 Ha di Desa Sambangan, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut.
Lokasi tersebut merupakan daerah rawa lebak dalam yang berdekatan dengan aliran Sungai Maluka, sehingga justru pada saat musim kemarau atau kekeringan seperti sekarang maka lahan rawa bisa dioptimalkan untuk tanam.