Jadi Substitusi Impor LPG, Harga Gas Batubara Bisa Lebih Murah
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian ESDM Dadan Kusdiana meyakini harga gasifikasi batubara atau Dimethyl Ether (DME) sebagai pengganti liquified petroleum gas (LPG) akan lebih murah.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian ESDM Dadan Kusdiana meyakini harga gasifikasi batubara atau Dimethyl Ether (DME) sebagai pengganti liquified petroleum gas (LPG) akan lebih murah.
Sebab, DME memiliki kandungan energi yang lebih sedikit daripada LPG. Ditambah lagi, DME diproduksi di dalam negeri dengan memanfaatkan stok batu bara dalam negeri, yang pastinya lebih ekonomis daripada impor.
-
Apa yang diklaim dapat menghemat gas elpiji 3 Kg dalam video yang beredar? Dalam tayangannya, perekam video menyatakan bahwa mengelem karet tabung akan membuat gas lebih tahan lama.
-
Bagaimana cara yang diklaim dapat menghemat gas elpiji 3 Kg dalam video tersebut? Awalnya sang perekam mengambil rubber seal atau karet segel yang berada di lubang tabung gas kemudian membalurinya dengan lem G, perekam video kemudian memasukkan kembali karet segel ke tempat semula.
-
Kapan Pertamina menambahkan pasokan LPG 3 kg? Pertamina terus memantau kebutuhan LPG 3 Kg hingga masa libur Lebaran selesai.
-
Kenapa Pertamina menambah pasokan LPG 3 kg? Tambahan pasokan LPG 3 Kg ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat seiring Ramadan dan Idulfitri 1445 H.
-
Bagaimana Pertamina memastikan pasokan LPG 3 kg aman? Pertamina Patra Niaga memastikan stok LPG 3 Kg aman berada di level 14-15 hari. “Pertamina terus memonitor kebutuhan LPG 3 Kg hingga akhir Lebaran dan kita lakukan penambahan ke daerah yang memang membutuhkan” ujar Irto.
-
Berapa banyak LPG 3 kg yang ditambahkan Pertamina? Pertamina melalui anak usahanya,PT Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan LPG 3 kilogram (Kg) sebanyak 22.087 Metrik Ton atau setara dengan 7.36 juta tabung.
"Harganya nanti, pastinya harus lebih murah dalam satuan kilogram dibandingkan LPG karena kandungan energinya lebih sedikit," jelas Dadan dalam pemaparannya kepada awak media, Rabu (22/7).
Menurut Dadan, DME memiliki kemiripan sifat dengan LPG, namun memiliki pembakaran yang lebih cepat karena sifat senyawanya sederhana (mengandung CH3OCH3). Selain itu, DME juga mudah terurai di udara sehingga tidak merusak lapisan ozon, tidak menghasilkan partikulat matter (pm) dan NOx serta tidak mengandung sulfur.
Secara teknis, DME sudah teruji di beberapa titik rumah tangga, seperti di wilayah Jakarta, Palembang dan Muara Enim. Dalam uji terap yang dilakukan Balitbang ESDM kepada 250 KK pada tahun 2017, 2019 dan 2020, terdapat beberapa hasil penggunaan campuran DME.
"Untuk rumah tangga, hasilnya ialah mudah dalam menyalakan kompor, stabilitas nyala api normal, mudah dalam pengendalian nyala api, warna api biru, meskipun waktu memasak lebih lama, 1,1 hingga 1,2 kali dari LPG," jelas Dadan.
Kendati, secara keekonomian, pihaknya belum bisa memastikan harga pasti DME ini. Ada beberapa hal yang masih harus dikaji lebih lanjut. "Pertama, harga LPG, karena nanti akan kita bandingkan dengan harga DME. Kedua, dari sisi bahan baku, termasuk dari harga DME secara internasional, ini sedang diteliti Balitbang (ESDM)," jelasnya.
Yang jelas, jika nanti DME bisa menjadi substitusi LPG, pemerintah akan tetap memberikan subsidi, meskipun jumlahnya kemungkinan tidak lebih besar dari subsidi LPG.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Tekan Impor LPG, Pemerintah Gencarkan Pengembangan Gas Batubara
11 Aturan Pokok Dalam Permen Penetapan Harga Patokan Mineral dan Batubara Anyar
Harga Batu Bara Acuan Bulan Ini Turun Akibat Virus Corona
Strategi ABM Investama Jaga Kesehatan Keuangan di Tengah Pandemi Corona
ABM Investama Sebar Dividen 2019 Sebesar Rp36 Miliar
ESDM: Realisasi Produksi Batubara Masih Sesuai Target Hingga Mei 2020