Jaga Pasokan Pangan, Pemerintah Siapkan Langkah Antisipasi Hadapi Kemarau Panjang
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto mengatakan, dalam menata ekosistem, pemerintah tidak hanya fokus terhadap produksinya saja. Akan tetapi membuka jalur distribusi pangan agar lebih efisien.
Pemerintah Jokowi-JK tengah menyiapkan langkah antisipasi menghadapi musim kemarau panjang. Salah satunya adalah dengan menata kembali ekosistem agar lebih baik lagi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto mengatakan, dalam menata ekosistem, pemerintah tidak hanya fokus terhadap produksinya saja. Akan tetapi membuka jalur distribusi pangan agar lebih efisien.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Bagaimana dampak kemarau panjang terhadap harga beras? Produksi sawah petani terancam gagal karena hal ini.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa penghargaan terbaru yang diraih BSI? Terbaru, mereka mendapatkan apresiasi sebagai “The Best Financial Performance Bank in 2022 (KBMI 3) Asset > IDR 200 Trillion dan Excellent Financial Performance Bank in 2022” dalam acara Infobank Banking Appreciation 2023 yang diselenggarakan oleh Infobank Media Group dan “The Most Outstanding Bank Syariah” dalam acara Bisnis Indonesia Financial Award 2023.
-
Kenapa Anies Baswedan menyinggung harga pangan mahal di depan kader PKS Sulsel? Anies menanyakan kepada kader PKS apakah tegang saat hendak masuk ke pasar. "Ibu-ibu kalau ke pasar tegang tidak? Kenapa tegang? Harganya mahal," tuturnya.
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
Di samping itu, untuk menghadapi persoalan kemarau panjang juga dibutuhkan penyediaan gudang baru. Fungsi gudang ini nantinya akan digunakan untuk menaruh beberapa komoditas yang mudah membusuk.
"Hal-hal seperti itu yang perlu dipersiapkan lebih matang. Pada dasarnya oke semua. Nanti kita siapkan rakornas inflasi 25 juli mendatang," katanya saat ditemui di Kementerian Perekonomian, Jakarta, Rabu (10/7).
Di sisi lain, pria yang kerap disapa Kecuk ini mengaku khawatir kelompok pangan bergejolak seperti cabai masih akan tetap menyumbang inflasi akibat musim kemarau panjang. Sebab, berkaca pada bulan Juni inflasi masih terjadi akibat komoditas cabai.
"Kalau dilihat dari kemarin, hanya itu saja. cabe merah cabe rawit. kalau beras aman, tidak menimbulkan (inflasi)," katanya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Juni 2019 sebesar 0,55 persen. Inflasi ini didorong oleh kenaikan harga sejumlah komoditas. Adapun untuk inflasi tahun kalender yaitu Januari-Juni 2019 mencapai 2,05 persen, sedangkan inflasi tahun kalender sebesar 3,28 persen.
"Adanya kenaikan dari hasil pemantauan di 82 kota di bulan Juni 2019 terjadi inflasi 0,55 persen," ujar dia di Kantor BPS, Jakarta, Senin (1/7/2019).
Baca juga:
Harga Cabai di Palembang Tembus Rp100 Ribu Per Kg
Pinsar Optimis Harga Ayam Kembali Stabil Sesuai Referensi Kemendag
Setelah Lama Anjlok, Harga Ayam di Jateng Melonjak Drastis
Bantu Pemulihan Harga, Kemendag Minta Kementerian Lain Serap Daging Ayam
Bulog Siap Datangkan 30.000 Ton Daging Kerbau Asal India Semester II
Kementan Klaim Harga Daging Ayam Mulai Alami Kenaikan