Jaga Stabilitas Keuangan, Bank Indonesia Disarankan Tahan Suku Bunga Acuan di 3,5%
Berlanjutnya tren pemulihan domestik semakin memperbesar momentum potensi pemulihan ekonomi. Pencapaian tersebut didorong oleh percepatan program vaksinasi dan stimulus pemerintah, seperti potongan pajak atas barang mewah.
Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) mengimbau Bank Indonesia (BI) untuk mempertahankan suku bunga acuannya di 3,50 persen, meskipun inflasi masih rendah. Hal ini bertujuan untuk menjaga stabilitas nilai Rupiah dan mendukung momentum pemulihan ekonomi.
"Kami berpandangan bahwa BI perlu mempertahankan suku bunga acuan pada 3,50 persen untuk menjaga stabilitas keuangan dan nilai tukar sambil mendukung pemulihan ekonomi," ungkap ekonomi LPEM UI, Teuku Riefky, dalam keterangannya pada Senin (19/4).
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia? Melalui Holding Ultra Mikro dengan BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), perseroan secara grup berupaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.
Berlanjutnya tren pemulihan domestik semakin memperbesar momentum potensi pemulihan ekonomi. Pencapaian tersebut didorong oleh percepatan program vaksinasi dan stimulus pemerintah, seperti potongan pajak atas barang mewah.
Setelah berbagai kebijakan diambil untuk mempercepat pemulihan ekonomi, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terus mengalami peningkatan pada Maret 2021 ke level 93,4 dari 85,8 pada Februari 2021.
Perkembangan dalam pemulihan ekonomi juga terlihat pada neraca perdagangan, yang mencatat surplus sebesar USD 1,57 miliar pada Maret 2021. Meski realisasinya lebih rendah dibandingkan Februari 2021 yang mencapai USD 2 miliar, surplus pada Maret didorong oleh meningkatnya baik komponen ekspor dan impor, yang menunjukkan tanda pemulihan yang lebih kuat.
Meskipun demikian, tidak seperti biasanya, inflasi tetap rendah pada periode awal Ramadan. "Angka inflasi terus menunjukkan pola yang kurang menggambarkan pemulihan ekonomi selama awal tahun 2021," tutur Riefky.
Hal ini ditunjukkan dengan nilai inflasi yang masih mencatatkan adanya tren penurunan pada Maret 2021, setelah sebelumnya juga menunjukkan pola yang sama pada Februari 2021.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi tahunan pada Maret berada di berada pada angka 1,37 persen (year on year/yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan angka pada bulan sebelumnya yakni 1,38 persen (yoy).
Inflasi Bulanan
Sementara itu, inflasi bulanan tercatat sebesar 0,08 persen pada Maret 2021. Lebih rendah daripada tingkat inflasi bulanan pada Februari 2021 sebesar 0,10 persen.
Dari sisi eksternal, ketidakpastian sebagian besar berasal dari perkembangan Amerika Serikat. Perkembangan vaksinasi, pasar tenaga kerja yang membaik, dan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan menunjukkan kabar baik tentang perekonomian, yang mendorong investor untuk menempatkan aset mereka ke instrumen safe haven.
"Kondisi ini memberikan tekanan pada Rupiah yang terdepresiasi menjadi Rp14.572 terhadap USD pada akhir Maret 2021," kata Riefky.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)