Jangan heran harga ponsel naik 10 persen
Omzet penjualan ponsel ikut mengalami penurunan.
Jika Anda berniat membeli telepon seluler dalam waktu dekat ini, jangan kaget jika harganya naik. Sudah tiga pekan terakhir ini harga sejumlah ponsel mengalami kenaikan.
Penyebabnya tak lain karena melemahnya Rupiah hingga mendekati angka Rp 13.000 per USD. Kondisi ini memaksa importir menaikkan harga jual produk telepon genggam.
-
Kapan riset tren pasar smartphone di Indonesia dilakukan? Lembaga riset teknologi Counterpoint memaparkan hasil riset smartphone. Menurut Senior Analyst Counterpoint, Febriman Abdillah, insight terbaru terkait tren pasar smartphone di Indonesia dilakukan selama Q3 2023.
-
Siapa yang menolak menerima uang suap ratusan juta rupiah? Jujurnya Jenderal TNI Tolak Uang Suap Ratusan Juta Banyak pejabat tersandung kasus korupsi, tapi Mayjen Eddie M Nalapraya justru tak tergiur uang suap.
-
Mobil apa yang bisa dibeli dengan gaji Rp5 juta? Dengan penghasilan Rp 5 juta per bulan, tersedia berbagai opsi mobil murah yang layak dipertimbangkan.
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
"Modal impor menjadi tinggi, kami terpaksa naikkan harga sekitar 10 persen," ujar Ketua Asosiasi Importir Seluler Indonesia (AISI) Eko Nilam kepada merdeka.com, Jakarta, Selasa (3/3).
Dia menyadari, makin mahalnya harga ponsel berpengaruh pada menurunnya daya beli masyarakat. Otomatis, omzet penjualan pun ikut mengalami penurunan.
"Omzet penjualan juga mengalami penurunan sebesar 20 persen, mereka (pengusaha ponsel) mengeluhkan nilai tukar Rupiah ini. Memang kondisi ini tidak ada kepastian," ungkapnya.
Penurunan omzet penjualan ponsel tidak terlalu drastis mengingat masih saja ada konsumen yang merasa perlu membeli produk telepon genggam. Meskipun secara harafiah ponsel bukan produk prioritas masyarakat.
"Sulit kalau mengatakan prioritas karena bukan masuk kebutuhan utama untuk masyarakat bukan seperti sembako juga tapi sekarang tidak bisa kan tanpa menggunakan ponsel, artinya itu sekarang menjadi kebutuhan utama dalam masyarakat," jelas dia.
Baca juga:
Ini firasat putra sniper legendaris Tatang sebelum meninggal dunia
Kisruh Ahok lawan DPRD DKI, siapa duluan masuk penjara?
Tembak burung terbang pun sniper Tatang Koswara tak meleset
Abbott muak Indonesia pindahkan Bali Nine ke Nusakambangan
Sniper legendaris Tatang Koswara dimakamkan di TMP Cikutra, Bandung
9 Film Indonesia Terbaru di Bulan Maret 2015
Jangan lewatkan:
Anggap Ruki tak becus berantas korupsi, pegawai KPK demo
Tragis, remaja ini meninggal gara-gara 50 Shades of Grey!
Kisah Mayor TNI diplonco komandan, bawa ransel 25 kg & lari 15 km
Benarkah Ruki sengaja ditanam untuk lemahkan KPK?
Seramnya jalur Sasak Panjang yang bikin merinding warga Depok
8 Panganan Berbahaya Untuk Sarapan