Jasa Marga Prediksi Arus Mudik Tahun Ini Turun 62,5 Persen
Jasa Marga melakukan pengaturan lalu lintas dan berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan Dishub untuk memastikan keamanan dan kelancaran lalu lintas sesuai PerMenhub Nomor 18 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi dan Ketentuan PSBB sesuai Peraturan Daerah yang berlaku.
PT Jasa Marga memprediksi arus mudik tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 62,5 persen. Kemudian, untuk arus balik sendiri diramal bakal turun 58,7 persen.
Operation Management Group Head Jasa Marga, Fitri Wiyanti mengatakan bahwa prediksi ini berdasarkan larangan pemerintah terkait mudik Lebaran yang berlaku mulai 24 April 2020 lalu.
-
Mengapa arus mudik di Pelabuhan Merak mengalami peningkatan? Lisye menyebut pemudik yang meninggalkan Jabodetabek mengarah ke Merak telah mengalami peningkatan sebesar 2,35% dari lalin normal.
-
Kapan puncak arus mudik diperkirakan terjadi? "Kemudian dari data yang kami dapatkan sampai sejauh ini puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-4 Lebaran, ada sekitar 125 ribu penumpang kereta api saat ini yang sudah membeli di H-4 tersebut," katanya seperti dilansir dari Antara.
-
Apa saja sisa-sisa peradaban yang ditemukan di dasar Waduk Gajah Mungkur? Mereka menemukan bekas-bekas peradaban itu, seperti reruntuhan rumah, sumur tua, jembatan tua, dan juga jalur kuno yang dulunya menjadi rute gerilya Jenderal Soedirman.
-
Kapan Gunawan tertinggal rombongan mudik? Di tengah perjalanan, Senin (8/4) sekira pukul 02.00 WIB saat sopir istirahat, ia pergi ke toilet. Namun saat kembali, mobil yang ditumpanginya sudah pergi.
-
Kapan puncak arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi? Arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi pada 19-21 April 2023.
"Penurunan volume lalu lintas arus mudik sebesar 62,5 persen dan arus balik turun 58,7 persen terhadap kondisi volume lalu lintas Covid-19 dan penerapan PSBB DKI Jakarta pada 13 April 2020," paparnya dalam video konferensi, Selasa (12/5).
Penurunan volume lalu lintas tersebut terjadi karena asumsi tidak ada yang melakukan mudik/balik akibat adanya larangan pemerintah yang berlaku pada 24 April 2020 (tahap pelarangan) dan 7 Mei 2020 (tahap penindakan). Selain itu, karena kendaraan yang diperbolehkan melintas adalah kendaraan Golongan I sebesar 10 persen dari LHR Covid-19 (kendaraan Gol.I lokal non-jabodetabek, ambulans, TNI/POLRI, dan kendaraan dinas), dan terdapat peningkatan kendaraan non golongan I sebesar 20 persen (bertambahnya kendaraan logistik).
Adapun distribusi lalu lintas ke arah Barat sebesar 22 persen, ke arah Selatan sebesar 18 persen, dan ke arah Timur sebesar 60 persen (57 persen ke Trans-Jawa, 43 persen ke Jalur Selatan).
Dalam pemaparannya, Fitri menyebutkan Jasa Marga melakukan pengaturan lalu lintas dan berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan Dishub untuk memastikan keamanan dan kelancaran lalu lintas sesuai PerMenhub Nomor 18 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi dan Ketentuan PSBB sesuai Peraturan Daerah yang berlaku.
40.856 Pemudik Bandel Disuruh Putar Balik
Mabes Polri mencatat ada ribu kendaraan terpantau berpotensi melakukan mudik Lebaran 2020 di tujuh wilayah Indonesia selama 24 April hingga 11 Mei 2020, meskipun pemerintah telah melarang mudik. Puluhan kendaraan itu diminta memutar balik karena langgar larangan mudik.
"Jumlah total kendaraan yang diputar balik selama 18 hari pelaksanaan Operasi Ketupat 2020 sebanyak 40.856 kendaraan," kata Kabag Penum Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (12/5).
Dia menjelaskan, kendaraan yang diputar balikkan di antaranya kendaraan pribadi, kendaraan umum dan juga roda dua.
"Total untuk hari kemarin saja hari ke 18 operasi ketupat, Korlantas Polri mencatat sebanyak 1.444 kendaraan diminta putar balik karena terindikasi akan mudik," ujar Ahmad.
Sementara itu, Polda Metro Jaya pun mencatat ada 518 kendaraan yang diminta putar balik ke Jakarta.
"Kedua ditempati Polda Jawa Barat dengan jumlah 358 kendaraan. Disusul masyarakat dari Polda Jawa Timur sebanyak 308 kendaraan yang diminta memutar balik karena membandel. Lalu Polda Banten 171 dan Jawa tengah 52 kendaraan," ujar Ahmad.
Dalam hal ini pula, pelanggaran mudik Lebaran paling sedikit berada di wilayah Polda Lampung dan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Kendaraan yang diminta memutar balik di Polda Lampung sebanyak 26 unit, sedangkan Polda DIY sebanyak 11 Kendaraan," pungkasnya.
Reporter: Pipit Ika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)