Jasa Marga targetkan bisnis non tol sumbang 20 persen pendapatan
Tahun ini, perusahaan pelat merah ini menargetkan pendapatan dari jalan tol Rp 6,7 triliun.
Untuk menambah pendapatan perusahaan, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mulai bergerak ke bisnis non tol. Bisnis non tol tersebut antara lain properti, fiber optic, dan pemeliharaan jalan tol.
Bisnis non tol ini ditargetkan dapat memberikan kontribusi pendapatan sebesar 15-20 persen. Direktur keuangan Jasa Marga Reynaldi Hermanjah menuturkan, target tersebut diprediksi bisa dicapai dalam kurun waktu 4-5 tahun.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Siapa Mbah Joget? Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, Mbah Joget sendiri merupakan seorang penari atau ronggeng pada masa kolonial Belanda.
-
Kenapa Tamara Tyasmara marah? Tamara merasa kesal setelah melihat adik terdakwa tertawa-tawa selama persidangan berlangsung.
-
Apa itu doa sapu jagat? Doa sapu jagat dan artinya yang bisa diamalkan setiap hari. Memiliki banyak keutamaan seperti diajarkan Rasulullah SAW. Doa sapu jagat merupakan doa yang dipanjatkan untuk memohon kebaikan kepada Allah SWT.
-
Siapa Tessa Mariska? Tessa Mariska merupakan pedangdut senior yang populer di tahun 90an. Salah satu judul lagumya yang terkenal ialah "Usah Merajuk".
-
Apa makna dari doa sapu jagat? Rabbanaa, aatinaa fid dunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa 'adzaaban naarArtinya: "Tuhan kami, berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa neraka."
"Bisnis non tol sangat awal. Jasa Marga properti, itu sekarang koridor jalan tol kami, ya kami sebut bisnis non tol, sekarang kita masuk fiber optic dan sedang kita maksimalkan, lalu pemeliharaan jalan," ucap Reynaldi di Investor Summit, Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (17/9).
Tahun ini, perusahaan pelat merah ini menargetkan pendapatan dari jalan tol Rp 6,7 triliun. Transaksi lalu lintas kendaraan pada tahun ini diproyeksi dapat meningkat 8,9 persen menjadi Rp 1,37 triliun dari tahun lalu sebesar Rp 1,25 triliun.
Untuk belanja modal, tahun ini dianggarkan Rp 5,38 triliun atau naik 9,3 persen dari tahun lalu yang hanya sebesar Rp 4,93 triliun. Sementara itu, Total aset diproyeksikan meningkat 17,8 persen menjadi Rp 33,41 triliun dari sebelumnya Rp 28,36 triliun.
(mdk/noe)