Jatuh Bangun Bos DANA Kenalkan Dompet Digital
Chief Executive Officer (CEO) DANA, Vincent Iswara mengatakan, proses mengenalkan dompet digital atau uang elektronik kepada masyarakat Indonesia merupakan proses yang panjang
Chief Executive Officer (CEO) DANA, Vincent Iswara mengatakan, proses mengenalkan dompet digital atau uang elektronik kepada masyarakat Indonesia merupakan proses yang panjang. Hingga saat ini, Indonesia masih butuh banyak penyesuaian untuk mengadopsi perkembangan daripada dompet digital yang kini semakin menjamur di dalam negeri.
"DANA memang baru resmi diluncurkan Desember tahun lalu, tapi ide atau benih DANA sendiri sebenarnya sudah ada sejak 2008 silam. Saya ingat sekali 2007 itu saya sudah mulai baca internet ketika orang-orang masih baca koran," tuturnya di Jakarta, Sabtu (6/7).
-
Bagaimana Finnet mendukung transformasi digital di Indonesia? Kami didukung dengan IT Infrastructure yang handal dan memiliki lisensi terlengkap di Perusahaan sejenis. Kami yakin Finnet dapat menjadi One Stop Solution yang tumbuh bersama mitra untuk bersama-sama mendigitalkan sistem pembayaran di Indoensia.
-
Apa yang ditawarkan Adira Finance di Jakarta Fair Kemayoran? Dalam rangka tema HUT tahun ini, yaitu Jakarta sebagai Kota Global Dengan Berjuta Pesona, Adira Finance hadirkan Kampung Adira di Jakarta Fair dengan tujuan menyediakan solusi finansial yang unik dan mempesona bagi para pengunjung melalui sinergi dengan ekosistem.
-
Kenapa Adira Finance hadir di Jakarta Fair Kemayoran? "Komitmen terhadap Pelanggan Harry Latif, Direktur Portofolio Adira Finance, menjelaskan bahwa kehadiran Adira Finance di Jakarta Fair Kemayoran adalah sebagai bentuk komitmen perusahaan untuk terus mendekatkan diri dengan pelanggan melalui beragam solusi keuangan yang bersinergi dengan ekosistem. Upaya ini dilakukan agar pelanggan dapat merasakan pengalaman terbaik melalui produk inovatif serta berbagai program menarik."
-
Siapa saja yang hadir dalam acara peluncuran roadmap Fintech P2P lending? Acara peluncuran roadmap fintech P2P lending dihadiri Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dan Kepala Eksekutif OJK Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya Agusman, Direktur Ekonomi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Mulyawan Rana Manggala serta pimpinan dan anggota Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) di Jakarta, Jumat (10/11)
-
Bagaimana cara Jepang mengelola keuangan di Indonesia? Gedung Departement of Finance dijadikan tempat untuk melakukan aktivitas keuangan sehari-hari. Gedung ini juga menjadi tempat pengelolaan keuangan dan pemutusan kebijakan ekonomi oleh Jepang.
-
Kenapa OJK meluncurkan roadmap Fintech P2P lending? Peluncuran roadmap ini merupakan upaya OJK untuk mewujudkan industri fintech peer to peer (P2P) lending yang sehat, berintegritas, dan berorientasi pada inklusi keuangan dan pelindungan konsumen serta berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi nasional.
Vincent menjelaskan, Indonesia membutuhkan sejumlah proses untuk mengenal perkembangan teknologi. Itu seperti istilah dompet digital, coworking space hingga inkubasi yang kini marak dalam industri fintech.
Kendati begitu, ekosistem digital RI kini menurutnya tidak ketinggalan dengan belahan dunia lain. Kata Vincent, infrastruktur digital Indonesia pun dinilai semakin membaik dari waktu ke waktu.
"Sudah semakin membaik ya, tapi tetap masih banyak tugas. Itu seperti market education, apakah dompet digital ini aman atau tidak, bisa lebih baik daripada cash atau tidak. Jadi harus diajarkan proteksinya. Jadi secara nasional, makin banyak pemain uang elektronik ini maka makin baik, karena mempercepat edukasi cashless," terangnya.
Keistimewaan Dana
Perkembangan teknologi yang kian masif memicu menjamurnya berbagai produk uang elektronik di dalam negeri. Tak terkecuali, produk dompet digital DANA.
Vincent memaparkan sejumlah keunggulan dompet digital (e-wallet) perusahaan dibandingkan dengan produk kompetitor. Pertaman, DANA memiliki sistem keamanan yang mumpuni sehingga pengguna tak perlu merasa cemas atas sejumlah saldo pada setiap akunnya masing-masing.
"Di DANA nggak harus top up dulu. Dengan memasukan kartu kredit, kartu debit, jadi nggak usah 2 kali kerja, tanpa harus top up," tuturnya.
"Kedua kita ada sistem security yang canggih. Jadi kita protek jika ada fraud atau accountnya diambil orang lain jadi kita guarantee, uangnya kita kembalikan," tambah dia.
Di sisi lain, Vincent mengungkapkan, perusahaan juga terus menggenjot inovasi guna memudahkan dan menggaet semakin banyak pengguna dompet elektronik DANA. "Ke depannya juga kita akan ada QYQ and Business Account dimana semua pengguna bisa langsung jadi penjual dalam waktu 1 hari," jelasnya.
DANA menargetkan akan dapat merangkul semakin banyak UMKM agar terpapar manfaat penggunaan dompet elektronik dalam kehidupannya sehari-hari.
"Kita memang sudah mulai menggandeng merchant-merchant yang sudah well-known seperti Bukalapak. Namun, kedepannya tak menutup kerja sama dengan brand-brand besar lainnya. Kita juga menargetkan ke arah UMKM kerena di RI ada 62 juta UMKM dan kita targetkan mereka bisa ke platform digital ekonomi," terang dia.
Baca juga:
Kolaborasi dengan LinkAja, Ini Tanggapan Bos DANA
Fintech Modalku Salurkan Pinjaman Rp 7 Triliun di Asia Tenggara, Indonesia Terbesar
Bos LinkAja: 4 Perusahaan BUMN Bakal Ikut Partisipasi Saham
Satgas Investasi Hentikan Aktivitas 140 Pinjaman Online Ilegal, Ini Daftarnya
Pemilik Warung Kini Bisa Pinjam Modal Hingga Rp10 Juta di Modalku
Hingga Semester I-2019, Modalku Salurkan Rp7 Triliun Untuk UMKM di Asia Tenggara
Pentingnya Literasi Keuangan Guna Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan