Jelang Nataru, Okupansi Hotel di Destinasi Wisata Utama Capai 80 Persen
Euforia libur Nataru (Natal 2022 dan Tahun Baru 2023) turut mendongkrak animo masyarakat untuk berwisata. PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney melaporkan, okupansi hotel pada destinasi wisata utama sudah mencapai 80 persen.
Euforia libur Nataru (Natal 2022 dan Tahun Baru 2023) turut mendongkrak animo masyarakat untuk berwisata. PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney melaporkan, okupansi hotel pada destinasi wisata utama sudah mencapai 80 persen.
"Untuk destinasi utama sudah lebih dari 80 persen, biasanya itu minggu depan sudah 100 persen," ujar Direktur Utama InJourney Dony Oskaria di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (12/12).
-
Siapa yang merancang Hotel Indonesia? Bangunan Hotel Indonesia dirancang oleh arsitek Abel Sorensen, dan istrinya Wendy asal Amerika Serikat.
-
Kenapa Hotel Indonesia dibangun? Hotel ini dibangun atas gagasan dan perencanaan matang presiden RI pertama, Soekarno.
-
Bagaimana BUMN mendorong kebangkitan pariwisata di Indonesia melalui KEK Sanur? Dirinya menambahkan, KEK Sanur menjadi tonggak sejarah dan milestone bagi destinasi wisata berkelanjutan bertaraf internasional yang dapat mendorong kebangkitan ekosistem pariwisata dan perekonomian di Indonesia.
-
Kapan arek-arek Suroboyo merobek bendera Belanda di Hotel Majapahit? Tempat Bersejarah Atap bangunan hotel jadi saksi perjuangan arek-arek Suroboyo merobek bendera Belanda Merah Putih Biru menjadi Merah Putih pada 19 September 1945.
-
Dimana lokasi Siantar Hotel yang menjadi saksi bisu perjuangan rakyat Indonesia? Hotel yang beralamatkan di Jalan W.R. Supratman Nomor 3 ini menjadi saksi bisu perjuangan berdarah masyarakat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan.
-
Bagaimana cara Soekarno meresmikan Hotel Indonesia? Sukarno menggunting pita sebagai tanda peresmian hotel ini, setelah merencanakan pembangunannya selama 2 tahun.
Dony lantas mengingatkan warga yang hendak berlibur untuk segera melakukan pemesanan hotel. Pasalnya, ia memperkirakan kamar-kamar di tempat wisata favorit sudah full booked pada pekan depan.
"Makanya kita harapkan seluruh masyarakat yang ingin berpariwisata untuk segera booking hotelnya, nanti takut khawatir tidak mendapatkan," kata dia.
Di sisi lain, tingkat okupansi kamar hotel di destinasi non utama kini masih sekitar 51 persen. "Average (destinasi wisata non utama) masih 51 persen, karena destinasi-destinasi yang tidak terlalu trafik tinggi masih berusaha untuk naik," imbuhnya.
Adapun total hotel kelolaan yang berada di bawah naungan InJourney kini berjumlah 30 unit. Sebanyak 27 hotel diantaranya sudah beroperasi, dan 3 lainnya masih dalam tahap revitalisasi.
Direktur SDM dan Digital InJourney Herdy Rosadi Harman menginformasikan, total jumlah kamar yang tersedia sebanyak 3.629 unit. Dia berharap pemesanan untuk tahun baru bisa mencapai 50 persen.
"Total pemesanan tahun baru ada 50 persen dan hopefully bisa 60 persen," pungkas Herdy.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Jelang Pernikahan Kaesang-Erina, Okupansi Hotel di Solo Melesat Hingga 80 Persen
Rekomendasi Hotel dengan Pemandangan Terbaik untuk Nonton Piala Dunia 2022
Qatar Bakal Raup Aktivitas Ekonomi Hingga USD20 miliar dari Piala Dunia
HARRIS Day 2022 Digelar dengan Fun Bike di 6 Lokasi di Seluruh Indonesia
KTT G20 Tingkatkan Okupansi Hotel di Nusa Dua Hingga 70 Persen
Era Digital, Nobar Piala Dunia Tak Selalu Menguntungkan