Jelang Ramadan, BPPOM ingatkan masyarakat tak terbuai diskon
"Dengan tren konsumsi masyarakat meningkat, oknum pedagang memberikan harga murah namun kualitasnya tidak terjamin."
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPPOM) mengingatkan masyarakat untuk tak terbuai diskon jelang Puasa dan Lebaran. Sebab, tak menutup kemungkinan, terdapat oknum pedagang memanfaatkan musim konsumsi tinggi tersebut untuk menjual produk bermasalah dengan harga murah.
"Dengan tren konsumsi masyarakat yang meningkat, akan menjadi incaran oknum pedagang nakal yang seolah-olah memberikan harga murah namun kualitasnya tidak terjamin. Jangan sampai hanya terbuai diskon, tetap cerdas dan waspada dalam membeli makanan," kata Kepala BPPOM Yogyakarta I Gusti Ayu Adhi Arya Patni, seperti dikutip Antara, Jumat (6/5).
-
Apa yang dirasakan saat Ramadan berakhir? Seiring dengan terbenamnya matahari di akhir Ramadan, kita merasakan campuran perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
-
Apa yang dimaksud dengan ucapan menyambut Ramadhan? Kata-kata ucapan menyambut Ramadhan 2024 dapat menjadi perekat silaturahmi, sekaligus disisipi doa-doa baik untuk Ramadhan esok.
-
Kenapa niat puasa Ramadan penting? Niat puasa Ramadan adalah pernyataan batin yang mengkonfirmasi keinginan dan komitmen seseorang untuk menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Ini adalah momen reflektif di mana seseorang menyatakan tujuannya untuk berpuasa, memisahkan diri dari kegiatan sehari-hari dan fokus pada spiritualitas dan disiplin diri.
-
Apa yang dimaksud dengan bulan Ramadan? Ramadan adalah bulan suci dalam kalender Islam yang paling ditungg-tunggu oleh umat muslim seluruh dunia. Ramadan adalah waktu refleksi, pertumbuhan spiritual, dan kedisiplinan diri.
-
Kenapa ucapan menyambut Ramadhan penting? Kata-kata ucapan menyambut Ramadhan 2024 dapat menjadi perekat silaturahmi, sekaligus disisipi doa-doa baik untuk Ramadhan esok.
-
Kapan Ramadhan di luar angkasa? Selama masa tinggalnya, umat Islam di Bumi akan merayakan bulan Ramadhan – waktu puasa, doa dan refleksi yang berlangsung dari malam tanggal 22 Maret hingga 21 April.
Dia menjelaskan, momentum hari besar atau libur panjang kerap dimanfaatkan oknum pedagang meraup keuntungan besar dengan cara tak benar. Seperti, mendiskon atau memotong harga produk rusak, kedaluwarsa, atau mengandung bahan berbahaya.
"Masyarakat harus menerapkan pengecekan KIK. Cek Kemasan pangan, apakah kondisinya baik atau rusak, cek izin edar, serta cek Kedaluwarsa."
Di Yogyakarta, BPPOM dan pemerintah daerah akan mengintensifkan pengawasan makanan pada empat minggu sebelum dan sesudah Lebaran di pasar tradisional dan pusat jajanan.
Sementara itu Ketua Lembaga Konsumen Yogyakarta Saktyarini Hastuti mendorong masyarakat menerapkan pola konsumsi berdasarkan kebutuhan, bukan keinginan. Lewat pengendalian konsumsi seperti itu, masyarakat dinilai bisa terhindar dari trik pemasaran.
"Hanya dengan cara seperti itu belanja bisa dikendalikan dan terhindar dari promo-promo menipu," kata dia.
(mdk/yud)