Jepang dan China Siap Investasi Properti di IKN
Satgas Percepatan Investasi di IKN bertanggungjawab kepada Presiden RI.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono mengungkapkan sedikitnya 60 investor sedang dalam proses di percepatan investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN). Dua di antaranya merupakan investor luar negeri.
"Dari sekitar 220 investor tersebut, terdapat 45 investor yang kemarin sudah melakukan groundbreaking. Sekarang sisanya, nanti siang saya akan undang lagi yang sudah dievaluasi, yang sedang proses itu ada sekitar 60-an investor, ini akan kita coba percepat lagi," ujar Basuki dilansir dari Antara, Kamis (8/8).
- Realisasi Investasi Kuartal III-2024 Tembus Rp431,5 Triliun, Paling Banyak ke Jakarta
- Raksasa Properti China Rugi Besar, Ratusan Rumah Tak Laku Dijual
- Benarkah Investasi Indonesia Dikuasai China? Cek Datanya di Sini
- Usai Beli Hotel di China, Konglomerat Asal Indonesia Ini Jajaki Bisnis Properti Inggris
Basuki mengungkapkan bahwa ada dua investor dari luar negeri yakni dari China dan Jepang di antara 60 investor tersebut.
"Ada dua dari luar negeri, dari Jepang dan satunya lagi dari China," katanya.
Fokus investasi di sektor properti
Basuki menyampaikan, investor dari Jepang dan China tersebut akan fokus untuk masuk di sektor properti IKN.
"Fokusnya sektor properti, jadi bukan hanya perumahan, ada hotel, ada kantor," kata Basuki.
Basuki menyampaikan terkait dengan tugasnya dalam Satgas Percepatan Investasi di IKN tersebut dirinya hanya melanjutkan.
"Supaya Ketua Satgas Percepatan Investasi di IKN yakni Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bapak Bahlil Lahadalia membantu untuk mempercepat. (Satgas) itu sudah lama, karena dulu Otorita IKN minta ada satgas-satgas, yang jadi ini yang Satgas untuk percepatan investasi di IKN," katanya.
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 25 Tahun 2024, dalam rangka percepatan persiapan, pembangunan, pemindahan, serta pengembangan Ibu Kota Nusantara sebagai pusat pemerintahan dan pusat pengembangan perekonomian Indonesia sentris sesuai dengan kebutuhan pelaku usaha dalam memperoleh perizinan berusaha, kemudahan berusaha, dan fasilitas penanaman modal yang bersifat lintas sektor dan kewenangan, dibentuk Satuan Tugas Percepatan Investasi di Ibu Kota Nusantara, yang selanjutnya dalam Keputusan Presiden ini disebut Satuan Tugas.
Sebagaimana diketahui, Satgas Percepatan Investasi di IKN bertanggungjawab kepada Presiden RI.