Jerit Kuli Panggul Tak Punya Penghasilan Karena Pasar Tanah Abang Sepi
Padahal pasar pusat kota ini merupakan pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara.
Padahal pasar pusat kota ini merupakan pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara.
Jerit Kuli Panggul Tak Punya Penghasilan Karena Pasar Tanah Abang Sepi
Pasar Tanah Abang Sepi, Kuli Panggul Menjerit
Baru-baru ini masyarakat dihebohkan dengan viralnya video Pasar Tanah Abang yang sepi pembeli.
Padahal pasar pusat kota ini merupakan pasar tekstil terbesar
se-Asia Tenggara.
Sepinya pasar itu juga dirasakan para kuli panggul di Pasar Tanah Abang.
Kasman, salah satu porter mengaku sepinya pembeli membuat pendapatannya sebagai kuli panggul berkurang.
"Iya sangat berpengaruh sepi. Pembeli jarang ke sini jadi kita pun pendapatan sepi," kata Kasman kepada media, Jakarta, Selasa (19/9).
Kasman menyebut, biasanya kalau hari-hari besar seperti menjelang lebaran dia bisa mendapatkan pendapatan Rp100 ribu ke atas per harinya.
Namun saat ini, dia hanya mendapatkan Rp20 ribu sampai Rp50 ribu per hari. Bahkan dia pernah sempat tak mendapatkan penghasilan dalam sehari.
"Sekarang sepi banget, biasanya tuh dapat Rp100 ribu , kadang enggak dapat sama sekali. Sekarang cuma dapat Rp30 sampai Rp50 ribu," imbuhnya.
Sebagai kuli panggul Kasman tidak mematok harga kepada orang yang ingin memakai jasa kuli panggulnya.
"Seikhlasnya saja, tergantung orang ngasihnya. Kita enggak matokin harga. Ada yang Rp20 ribu, ada yang Rp35 ribu. Itu kita panggul sampai stasiun," terang Kasman.
Lebih lanjut, hingga siang ini, Kasman pun mengaku sudah mendapatkan Rp30 ribu dari satu pelanggan saja. Upah tersebut didapat dari seorang pelanggan.