Jero pesimis 2014 sudah ada smelter
"Membuat smelter itu tidak bisa cepat-cepat. Perlu uang, teknologi, listrik dan lain-lain," ujar Jero.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengakui implementasi keharusan pembangunan smelter tidak akan terealisasi dalam waktu dekat. Pasalnya, pembangunan smelter ini membutuhkan dana dan waktu yang tidak sedikit.
Aturan pembangunan smelter ini terkait dengan Undang-Undang No. 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu bara yang mewajibkan selambat-lambatnya mulai Januari 2014 untuk meningkatkan nilai tambah mineral melalui kegiatan pengolahan dan pemurnian di dalam negeri.
"Membuat smelter itu tidak bisa cepat-cepat. Perlu uang, teknologi, listrik dan lain-lain," ujarnya saat ditemui di acara 'Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Pengolahan dan Pemurnian Dalam Negeri Sebagai Amanat UU no. 4 tahun 2009' di Jakarta, Rabu (10/4).
Jero menambahkan dia juga tidak yakin pada 2016 pembangunan yang saat ini sudah berjalan akan selesai. Pemerintah akan memberi kompensasi memperbolehkan pelaku usaha yang smelternya belum selesai untuk tetap melakukan ekspor dalam bentuk bahan mentah sampai selesai pembangunan.
"Apakah yang bikin pondasi 2014 belum selesai terus gimana? Masak nggak boleh ekspor, kita buka saja. Yang sudah jalan (pembangunan smelter) tentu ada insentif. Saya nggak ada niat matikan usaha," tuturnya.