JK sindir ketakutan berlebihan BI pada The Fed buat susah rakyat
Tidak diturunkannya suku bunga acuan BI membuat daya beli masyarakat melemah.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyindir keputusan Bank Indonesia (BI) mempertahankan BI Rate karena keengganan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) menaikkan suku bunga. Wapres mengatakan tidak diturunkannya suku bunga acuan BI membuat daya beli masyarakat melemah.
Sebab, masyarakat terbebani dengan suku bunga tinggi saat akan mengambil kredit. "Kita tidak perlu dengan alasan apapun (seperti) The Fed lah naikkan bunganya. Apa urusannya bunga The Fed," ujar Jusuf Kalla disambut tawa dan tepuk tangan para tamu undangan dalam acara 'Pertemuan Tahunan Bank Indonesia' di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Selasa (24/11) malam.
Menurut Wapres JK, kenaikan suku bunga The Fed diperkirakan masih di bawah besaran BI Rate. Maka dari itu, investor tetap akan melihat Indonesia sebagai lokasi investasi menarik.
"Jadi jangan mau dimainkan dengan hal itu (The Fed). Jangan terlalu seperti itu. Kenaikan suku bunga The Fed hanya berkisar 1/4 persen sementara suku bunga BI Rate masih cukup tinggi di angka 7,5 persen," tuturnya.
Dia meminta BI lebih memperhatikan produktivitas akibat suku bunga turun, bukan melulu dari sisi keuangan. "Dengan pengertian ini saya sangat menghargai, tujuan kita hadir di sini untuk memajukan bangsa ini dengan produktifitas yang tinggi," katanya.
Baca juga:
Di hadapan bankir, Wapres JK kritik tingginya suku bunga kredit UKM
Ekspansi pasar Indonesia, bank asing tak perlu lagi kecewa
Produktivitas pekerja Indonesia lebih rendah dari Malaysia & Vietnam
BI: Banyaknya porsi dana asing buat ekonomi terombang-ambing
BI soroti pentingnya pembenahan ekonomi domestik
BI dukung penuh penyelenggaraan sidang IMF-Bank Dunia di Bali
Bos BI sebut kepastian ekonomi global masih jadi kendala pemerintah
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai harga alutsista bekas yang dibeli pemerintah? "Sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda. Kalau ini 'kan harganya rata-rata Rp1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun," kata JK. Ketika orang ingin membeli pesawat, yang diukur ada dua yaitu umur dan jam terbangnya. Khusus umur sangat berpengaruh pada teknologi yang ada di dalam pesawat tersebut.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Kenapa Jusuf Kalla menilai pembelian alutsista bekas dengan harga Rp1 Triliun tidak layak? "Sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda. Kalau ini 'kan harganya rata-rata Rp1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun," kata JK. Ketika orang ingin membeli pesawat, yang diukur ada dua yaitu umur dan jam terbangnya. Khusus umur sangat berpengaruh pada teknologi yang ada di dalam pesawat tersebut.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Apa yang terjadi pada sapi Presiden Jokowi di Blora? Tampak sapi tersebut mengamuk saat akan disembelih Dalam video yang diunggah akun YouTube Liputan6, tampak saat akan disembelih, muka sapi itu ditutup dengan sebuah kain. Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai dampak dari hukuman terhadap BUMN yang rugi? Kalau suatu kebijakan bisnis, langkah bisnis rugi cuma dua kemungkinannya, dia untung, dan rugi. Kalau semua perusahaan rugi, maka seluruh BUMN karya harus dihukum, ini bahayanya, kalau satu perusahaan rugi harus dihukum, maka semua perusahaan negara harus dihukum, dan itu akan menghancurkan sistem," ujar JK.