Jokowi banggakan rasio elektrifikasi sudah 92 persen di Maret 2017
Jokowi banggakan rasio elektrifikasi sudah 92 persen di Maret 2017. Perekonomian daerah, tambahnya, terutama di kawasan pinggiran tidak akan bisa bergerak dengan cepat apabila tidak ada tenaga listrik dan prasarana telekomunikasi. Maka, pemerintah terus mendorong pembangunan energi listrik di 31 lokasi prioritas.
Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa Indonesia tidak mungkin menjadi bangsa maju jika rumah rakyat di seluruh pelosok nusantara tidak menikmati aliran listrik. Maka dari itu, pemerintah terus berupaya mendorong peningkatan rasio elektrifikasi.
"Dalam mendukung pemerataan, pemerintah juga mendorong peningkatan rasio elektrifikasi nasional yang mencapai 92 persen pada bulan Maret tahun 2017," ujarnya saat pidato kenegaraan di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (16/8).
Presiden melanjutkan, dalam sidang kali ini, mengucapkan selamat kepada warga Desa Wogalirit, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, setelah 72 tahun merdeka, sekarang akhirnya bisa menikmati layanan listrik. "Selamat juga untuk warga desa-desa lain di seluruh Tanah Air, yang tahun 2017 ini bisa menikmati layanan listrik," tuturnya.
Perekonomian daerah, tambahnya, terutama di kawasan pinggiran tidak akan bisa bergerak dengan cepat apabila tidak ada tenaga listrik dan prasarana telekomunikasi. Maka, pemerintah terus mendorong pembangunan energi listrik di 31 lokasi prioritas dan meneruskan pembangunan berbagai Base Transceiver Station (BTS).
"Sehingga kecamatan-kecamatan di perbatasan dan garis perbatasan NKRI dapat mengakses telepon dan informasi," ucapnya.
Selain listrik, Indonesia juga menghadapi tantangan kemajuan lainnya. Salah satunya biaya logistik yang mahal. "Kita juga menghadapi tantangan untuk terbebas dari jebakan sumber daya alam. Setelah selesainya booming migas di tahun 1970an, selesainya booming
kayu di tahun 1990an, era booming mineral juga telah berakhir. Bahkan beberapa komoditas lainnya merosot tajam. Karena itu kita harus berubah," jelasnya.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo meningkat? Tingginya elektabilitas Prabowo itu terbantu dengan tingkat kepuasan kinerja terhadap Jokowi. Apalagi saat ini Gerindra dan Prabowo bagian dari pemerintahan.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana cara Prabowo-Gibran meningkatkan elektabilitasnya menurut The Economist? “Prabowo tidak hanya menganut paham ‘Jokowinomics’ yaitu pembangunan berbasis infrastruktur, tetapi juga menggandeng putra Jokowi yang berusia 36 tahun, Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangannya,” tulis The Economist.
-
Bagaimana peran Indonesia dalam rantai pasokan baterai kendaraan listrik global? Indonesia dapat terus memperkuat perannya sebagai pemain kunci dalam rantai pasokan baterai EV global, tidak hanya memenuhi permintaan domestik tetapi juga kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan global akan nikel berkualitas tinggi.
-
Apa yang terjadi dengan elektabilitas Prabowo saat ini? Elektabilitas Prabowo mencapai angka 24,5 persen. Menyalip Ganjar yang berada di urutan kedua dengan angka 22,8 persen.
-
Bagaimana perubahan di industri otomotif Indonesia pada era Jokowi? Terjadi perubahan besar dalam kepemilikan usaha di industri otomotif Indonesia. Variabelnya banyak.Menariknya, merek otomotif China mulai masuk pada 2017 lewat Wuling dan DFSK. Disusul Hyundai (Korea) pada 2021.Yang terbaru, merek China kembali masuk pada 2022-2023: Chery, Neta, Great Wall Motor (GWM), dan lain-lain. Varialebel utama antara lain krisis moneter 1998, krisis industri keuangan 2008, dan sebagainya. Variabel ini cukup mengubah potret raja otomotif Indonesia di era Jokowi:Dari pengusaha ke kelompok usaha (konglomerasi).
Baca juga:
Target rasio elektrifikasi tahun 2017 terlampaui dalam 6 bulan
Ini terobosan Pemerintah Jokowi terangi 2.500 desa terpencil RI
PLN: Jawa dan Bali habiskan 75 persen energi nasional
2016, rasio elektrifikasi RI capai 91 persen
2017, PLN bakal terangi 300 desa di Papua
PLN: Rasio elektrifikasi 100 persen di 2024, lebih cepat dari RUPTL
Arcandra ungkap ada 2.500 desa di Papua belum rasakan listrik