Jokowi Minta Kementerian Lakukan Korporatisasi Pelaku Usaha Kecil
Konsep korporatisasi yang dimaksud adalah tidak boleh lagi ada usaha kecil perorangan yang tidak berskala ekonomi. Para pelaku usaha harus menjadi usaha kolektif dalam skala bisnis, ekonomi termasuk terlibat dalam seluruh tahapan proses dari mulai produksi sampai ke hilir.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta seluruh kementerian untuk melakukan korporatisasi para pelaku usaha kecil. Tujuannya agar bisa memaksimalkan potensi pasar pada tahun 2025.
"Pak Presiden meminta seluruh Kementerian untuk melakukan korporatisasi usaha kecil korporatisasi petani nelayan peternak pengrajin dan lain sebagainya, melalui satu kelembagaan yang namanya koperasi," ucap Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki di Bandung, Kamis (19/11).
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Bagaimana MKMK dibentuk? Ketiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.
-
Siapa saja yang terlibat dalam UMKM? Usaha ini dijalankan oleh perorangan, keluarga, atau kelompok kecil yang memiliki modal terbatas dan dikelola secara mandiri.
-
Bagaimana KM Umsini dipadamkan? Api sudah berhasil dipadamkan pada pukul 09.30 WITA," ucap Evan Eryanto mengutip Liputan6.com (10/6).
Konsep korporatisasi yang dimaksud adalah tidak boleh lagi ada usaha kecil perorangan yang tidak berskala ekonomi. Para pelaku usaha harus menjadi usaha kolektif dalam skala bisnis, terlibat dalam seluruh tahapan proses dari mulai produksi sampai ke hilir.
Ini pun termasuk dalam pemanfaatan ekosistem ekonomi digital. Pasalnya, potensi nilai pasar digital di Indonesia pada tahun 2025 sebesar Rp1.700 triliun. Angka itu merupakan terbesar dalam skala Asia Tenggara.
"Nilai pasar digital 2025 itu kalau tidak salah nilainya Rp1.700 triliun itu terbesar di Asia tenggara. kalau kita tidak segera memanfaatkan pasar digital kita ini kan diserbu juga oleh market oleh produk-produk luar," Teten melanjutkan.
Pentingnya Digitalisasi
Digitalisasi menjadi penting untuk memudahkan pembiayaan atau pola konsumsi masyarakat yang sudah banyak beralih dari mode konvensional. Hampir semua jenis urusan pembayaran dan sebagainya bisa diakses melalui gawai.
"93 persen konsumen akan tetap memanfaatkan digital setelah pandemi, jadi mau tidak mau kita harus masuk. Rata-rata akses internet orang adalah 4,3 sampai 4,7 jam per hari. Ini menunjukkan bahwa trennya memang sudah kesana," pungkasnya.
(mdk/idr)