Presiden Jokowi resmikan 8 pembangkit portabel 500 MW Rp 8 triliun
Presiden Jokowi resmikan 8 pembangkit portabel 500 MW Rp 8 triliun. Kedelapan pembangkit listrik tersebut merupakan program 35.000 MW. Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa listrik merupakan elemen yang sangat penting bagi pembangunan Indonesia.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), hari ini, meresmikan 8 Mobile Power Plant (MPP) tersebar dengan total kapasitas 500 MegaWatt (MW). Acara peresmian ini dipusatkan di MPP Mempawah 4 x 25 MW yang terletak di Desa Jungkat, Kecamatan Siantan, Kabupaten Mempawah, Pontianak.
Pembangungan keseluruhan proyek tersebut menelan biaya lebih dari Rp 8 triliun. Kedelapan pembangkit listrik tersebut merupakan program 35.000 MW.
Dalam peresmian tersebut, Presiden Jokowi mengatakan bahwa PLN berhasil menepati komitmen penyelesaian pembangunan MPP. "Saat saya kemari, saya tanyakan kapan MPP ini akan selesai, pak Dirut PLN menjanjikan kepada saya 6 bulan, dan beliau berhasil buktikan hal tersebut, PLN berhasil buktikan hal tersebut," kata Presiden Jokowi dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/3).
Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa listrik merupakan elemen yang sangat penting bagi pembangunan Indonesia. "Tidak akan ada pabrik, investor dan pembangunan lainnya jika tidak ada listrik, padahal berbagai investasi tersebut berpeluang menyerap tenaga kerja. Oleh karena itu kecepatan ini sangat dibutuhkan, dan PLN berhasil mewujudkannya," terangnya.
Presiden Jokowi juga berpesan agar pasokan gas untuk pembangkit listrik MPP Pontianak agar diprioritaskan.
Adapun ke 8 MPP yakni :
1. MPP Jeranjang- Lombok dengan kapasitas ( 2 x 25 MW) yang telah beroperasi sejak tanggal 27 Juli 2016.
2. MPP Air Anyir- Bangka dengan kapasitas (2x25 MW) beroperasi sejak 13 september 2016
3. MPP Tarahan – lampung (4x25 MW) beroperasi sejak 29 september 2016
4. MPP Nias (1x25 MW) Mulai beroperasi pada 31 oktober 2016
5. MPP balai Pungut-Riau dengan kapasitas (3x25 MW) mulai beroperasi sejak 13 November 2016
6. MPP Suge- belitung (1x25 MW) mulai beroperasi pada 22 November 2016
7. MPP Paya Pasir-Medan berkapasitas (3x25 MW) mulai beroperasi sejak 9 desember 2016.
8. MPP Pontianak kapasitas (4x25 MW) mulai beroperasi pada 8 November 2016.
Direktur Utama PLN, Sofyan Basir, mengatakan peresmian 8 unit pembangkit listrik tenaga gas ini merupakan bukti komitmen PLN dalam percepatan program 35.000 MW dalam peningkatan ratio elektrifikasi tanah air sebesar 99,7 persen pada 2019.
"Kami berharap dengan adanya 8 tambahan MPP tersebar berkapasitas total 500 MW ini bisa menambah keandalan sistem kelistrikan terutama di NTB, Sumatera Utara, Lampung, Bangka Belitung, Pekanbaru Riau serta kalimantan Barat," ujar Sofyan Basir.
Sejalan dengan peresmian ini, PLN juga telah berhasil menyelesaikan pembangunan Infratruktur kelistrikan di Kalimantan Barat yakni:
1. PLTU ketapang 2x10 MW
2. SUTT 150 kV Parit Baru – Kota Baru sepanjang 44 kms
3. SUTET 275 kV bengkayang-Jagoibabang sepanjang 162 kms
4. SUTT 150 kV Singkawang-Bengkayang sepanjang 140 kms
5. SUTT 150 kV Singkawang- Sambas sepanjang 118 kms
6. GI 150 kV Kota Baru dengan daya 30 MVA
7. GI 150 kV Sambas dengan daya 30 MVA
8. GITET 275 kV bengkayang 2x250 MVA
9. GI 150 kV Bengkayang sebesar 30 MVA
Khusus untuk sistem Khatulistiwa dengan penambahan MPP Pontianak sebesar 100 MW kini total daya mampu di sistem khatulistiwa mencapai 426 MW dengan beban puncak 300 MW.
"100 MW untuk sistem khatulistiwa artinya bisa memberi peluang penyambungan listrik untuk 120.000 pelanggan baru," jelasnya.
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi ke kendaraan listrik? PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.
-
Kapan PLN mulai mendukung ekosistem kendaraan listrik? PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia.
-
Apa strategi PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo memaparkan strategi perseroan dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA/ Hydropower) di tanah air."Sebagai negara kepulauan, Indonesia menyimpan beragam sumber energi baru terbarukan. Khusus energi air, sebagai salah satu sumber energi terbesar, Air memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan hingga mencapai 95 GW, namun baru dimanfaatkan hanya sebesar 5,8 GW," papar Darmawan.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi energi di Indonesia? Dalam 2 tahun terakhir, PLN telah menjalankan berbagai upaya transisi energi. Di antaranya adalah membatalkan rencana pembangunan 13,3 Gigawatt (GW) pembangkit batubara, mengganti 1,1 GW pembangkit batubara dengan EBT, serta menetapkan 51,6% penambahan pembangkit berbasis EBT.
-
Dimana PLN ingin menyediakan akses listrik yang merata? “Ini adalah bentuk dukungan PLN terhadap program yang dirancang oleh Pemerintah. PLN ingin semua masyarakat dapat menikmati listrik, sehingga kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat bisa meningkat," ucap Darmawan.
Baca juga:
Jokowi: Jangan ada yang main-main lagi di proyek mangkrak PLN
PLN minta Kejagung kawal proyek kelistrikan 35.000 MW
PLN siap bangun 16 proyek bagian 35.000 MW senilai Rp 21,1 T
Habiskan USD 2,2 miliar, kapasitas PLTU Cirebon ditambah 1.000 MW
Hujan petir, Manado gelap gulita
Warga korban gusur PLTU Batang tuntut ganti rugi harga tanah
GE luncurkan perangkat lunak turunkan emisi PLTU hingga 11 persen