Jokowi Tegaskan PNS Telah Terikat Kontrak, Harus Siap Ditugaskan di Manapun
Jokowi menegaskan PNS harus siap ditugaskan di manapun, termasuk di IKN.
Jokowi menegaskan PNS harus siap ditugaskan di manapun, termasuk di IKN.
Jokowi Tegaskan PNS Telah Terikat Kontrak, Harus Siap Ditugaskan di Manapun
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memberikan berbagai fasilitas yang dapat dirasakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bersedia pindah ke Ibu Kota Negara (IKN). Menurutnya ASN telah terikat kontrak atas kesiapannya ditugaskan di manapun di wilayah Indonesia.
- Jokowi Tertawa Ditagih Bahlil Minta Tukin ASN BKPM Ditambah: Kok Tidak Naik-Naik?
- Terungkap Alasan Jokowi Tunjuk Agus Subiyanto Jadi Panglima TNI
- DPR Dorong Jokowi Tengahi Gaduh KPK Vs TNI Buntut Penetapan Kepala Basarnas Tersangka
- Jokowi soal Menpora Dito Terseret Kasus BTS: Tanya Penegak Hukum, Jangan ke Saya
Dia menilai perpindahan ini merupakan upaya pemerintah untuk melakukan pemerataan di segala bidang, baik ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya.
"Kita butuh Indonesia-sentris, maka pindah ke Kalimantan Timur, ke Nusantara. Tapi untuk mulai di sana, perlu perpindahan ASN. Ini adalah masa depan baru," kata Jokowi dalam keterangannya, di acara Rapat Kerja Nasional Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) 2023, ditulis Rabu (4/10).
Merdeka.com
Kepala negara itu pun mengimbau para ASN untuk memastikan kinerja birokrasi selalu dalam kondisi prima.
Untuk itu dibutuhkan ekosistem kerja yang baik, mulai dari aspek ideologi, budaya kerja, tata kelola kinerja, hingga kesejahteraan.
"Ibarat kendaraan, birokrasi itu mesinnya. Kita membutuhkan mesin dengan tenaga yang kuat, yang efisien, yang tidak menyebabkan bensin itu boros, yang tidak mudah panas. Ngebut tapi adem terus. Oleh sebab itu saya ingin ekosistem kerja ASN itu harus memacu, memacu orang untuk bekerja, berprestasi, dan berinovasi," tuturnya.
Merdeka.com
Jokowi menyebut Indonesia berpotensi jadi negara maju. Tapi jika ditangani dengan cara yang keliru, monoton, dan hanya melakukan pekerjaan rutin negara ini hanya akan terjebak dalam negara berpendapatan menengah.
"Jangan monoton, jangan terpaku rutinitas, harus inovatif, harus adaptif dengan perubahan yang ada," jelasnya.
Lebih lanjut, Presiden RI itu meminta agar ASN dapat menyederhanakan regulasi yang ada supaya tidak tumpang tindih dan mengingatkan bahwa ASN tidak boleh alergi terhadap teknologi.
Menurutnya teknologi sangat penting dan Indonesia juga membutuhkan fleksibilitas dan kelincahan yang tinggi untuk bisa terus beradaptasi dengan perubahan yang dinamis saat ini.
"Dan juga ASN jangan alergi terhadap teknologi. Sangat penting. Tidak bisa kita cegah lagi, mengejarnya harus lewat teknologi dan digitalisasi. Karakter itu harus terus disampaikan kepada seluruh anggota KORPRI," tutupnya.