Jonan all out dukung kendaraan listrik
Jonan menegaskan, kementeriannya mendukung penuh pengembangan kendaraan listrik. Tujuannya agar ketergantungan kepada BBM bisa dikurangi, impor BBM bisa ditekan, sehingga memperkuat ketahanan energi nasional. Selain itu juga untuk lingkungan yang lebih bersih.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan kembali menunjukkan dukungannya terhadap kendaraan listrik, khususnya motor roda dua.
Setelah sebelumnya menjajal prototipe Gesits, kemarin Jonan menjajal Viar, motor listrik lokal yang diproduksi di Semarang.
-
Apa itu motor listrik? Motor listrik, yang sering disebut sebagai "molis", adalah jenis kendaraan bermotor yang menggunakan energi listrik untuk menggerakkan komponennya.
-
Bagaimana motor listrik bekerja? Cara kerja motor listrik terbilang sederhana, di mana ia mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik, memungkinkan motor untuk bergerak seperti motor berbahan bakar konvensional.
-
Motor listrik apa yang diciptakan oleh mahasiswa UGM? Para mahasiswa UGM tak henti berkreasi untuk kemajuan negeri ini. Terbaru mereka memproduksi sebuah motor listrik. Keunikan motor listrik ini adalah penggunaan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 57,42 persen. Mereka tergabung ke dalam Tim Gasbadra UGM.
-
Apa saja jenis motor listrik yang dibuat di Indonesia? Berikut adalah daftar motor listrik asli buatan Indonesia 1. Elvindo Elvindo, atau dikenal sebagai Electric Vehicle Indonesia, berbasis di Cikupa, Tangerang, Banten. Varian produknya termasuk Rama, Shinta, dan Arjuna, yang masing-masing memiliki desain unik dan dapat mencapai kecepatan hingga 60 km/jam. 2. Selis Selis menawarkan berbagai jenis kendaraan listrik, termasuk motor listrik seperti Go-Plus, E-Max, Neo Scootic, New Balis, Bromo-Solar Energy, dan Agats. Motor listrik Selis dilengkapi dengan baterai berkualitas tinggi yang memungkinkan jarak tempuh hingga 50 km dengan satu baterai dan bisa dua kali lipat dengan dua baterai. 3. Viar Viar N1 adalah salah satu motor listrik yang menjadi pilihan menarik dengan desain retro dan lampu depan berbentuk kotak. Dilengkapi dengan baterai lithium-ion berkapasitas 60 V 23 Ah, motor ini dapat melaju hingga 55 km dengan kecepatan maksimum mencapai 60 km/jam. Produsen motor Rakata memiliki pabrik perakitan di Tangerang, Banten, serta kantor pusat di Jakarta Selatan. 4. Rakata Motor sport Rakata dapat mencapai kecepatan maksimal 85 km/jam berkat dinamo penggerak berkapasitas 2.000 watt dan mampu menaklukkan tanjakan hingga 30 derajat. 5. Gesits Gesits adalah motor listrik yang dikembangkan sejak tahun 2018 oleh PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA), hasil kerjasama antara PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi dan PT GESITS Technologies Indo. Dilengkapi dengan baterai 72 volt 20 Ah, motor ini mampu menempuh jarak hingga 100 kilometer dalam satu pengisian daya, dengan desain bodi yang tegas dan sporty.
-
Siapa yang memberikan pelatihan keselamatan berkendara untuk motor listrik EM1 e:? Edukasi langsung akan diberikan oleh instruktur safety riding Honda yang memiliki pengalaman dan sertifikasi.
-
Siapa yang mengembangkan motor listrik Gesits? Gesits adalah motor listrik yang dikembangkan sejak tahun 2018 oleh PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA), hasil kerjasama antara PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi dan PT GESITS Technologies Indo.
Berbeda dengan Gesits yang baru tahap prototipe, Viar sudah diproduksi dan dipasarkan. Maka selain mencoba, Jonan juga langsung membeli motor yang dijual di kisaran harga Rp 16 juta itu.
Jonan menjajal Viar di halaman Kementerian ESDM bersama Wakil Menteri Arcandra Tahar. Jonan memilih motor warna merah, Arcandra memilih motor warna abu-abu metalik.
Jonan menegaskan, kementeriannya mendukung penuh pengembangan kendaraan listrik. Tujuannya agar ketergantungan kepada BBM bisa dikurangi, impor BBM bisa ditekan, sehingga memperkuat ketahanan energi nasional. Selain itu juga untuk lingkungan yang lebih bersih.
"Bagi masyarakat, pemakaian kendaraan listrik biayanya lebih murah," ucap Jonan.
Hitungan Jonan, motor listrik sangat hemat dengan konsumsi listriknya sekitar 1,6kwh atau setara Rp 2.300 per 60 km pada kecepatan rata-rata 60 km per jam.
Dibandingkan pemggunaan Premium RON 88, bisa hemat sekitar Rp 7.000 per 60 km. "Jika sehari penggunaan 60 km, maka sebulan hemat sekitar Rp 200 ribu," terangnya.
Baterai motor seperti Viar bisa tahan sekitar 4-5 tahun. Harga baterai sekitar Rp 5 juta. Namun keunggulan motor listrik ini, tidak ada biaya perawatan mesin, tidak ganti oli dan tidak perlu ganti busi.
"Jadi anggap saja biaya ganti baterai itu sama dengan biaya perawatan mesin dan ganti oli. Pengisian baterenya juga mudah, cuma perlu colokan dengan kapasitas 4A di 100 – 240V selama 3-4 jam," terangnya.
Viar diproduksi di Semarang dengan teknologi baterai dan penggerak motor dari Bosch GMBH. Dalam pengembangannya pihak produsen menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM).
Pemerintah tengah menyiapkan payung hukum pengambangan kendaraan listrik dalam bentuk Peraturan Presiden. Draft Perpres telah selesai disusun oleh Kementerian ESDM berdasar masukan instansi terkait dan para pemangku kepentingan.
(mdk/hrs)