Jumlah Miliarder Dunia Meningkat 38,9 Persen dalam 5 Tahun
Jumlah miliarder dunia terus meningkat dalam lima tahun terakhir. Berdasarkan laporan Bilionaire Insights UBS 2019, tercatat ada sekitar 2.101 miliarder secara global, di mana angka ini meningkat 38,9 persen atau sebanyak 589 orang.
Jumlah miliarder dunia terus meningkat dalam lima tahun terakhir. Berdasarkan laporan Bilionaire Insights UBS 2019, tercatat ada sekitar 2.101 miliarder secara global, di mana angka ini meningkat 38,9 persen atau sebanyak 589 orang.
Selama itu juga jumlah kekayaan gabungan miliarder mencapai angka 8,5 triliun Dolar Amerika. Jumlah tersebut berlaku direntang tahun 2013 sampai 2018.
-
Bagaimana cara orang kaya ini dimakamkan? Makam ini menyimpan kerangka empat anggota keluarga kaya 'tuan tanah' yang dikremasi dan dikubur bersama dengan lima kereta kencana dan lima kuda.
-
Kenapa orang berpura-pura kaya? Perilaku ini umumnya dilakukan untuk menyembunyikan keterbatasan keuangan mereka.
-
Apa yang orangtua sering salah anggap sebagai kenakalan? Banyak orangtua yang merasa anak yang aktif bertanya dan suka bertanya alasan sebagai anak yang rewel atau bahkan nakal. Padahal, di balik berbagai pertanyaan anak ini, ternyata hal tersebut merupakan tanda kecerdasan mereka.
-
Bagaimana orang kaya menabung? Orang kaya sangat bijak dalam pengelolaan uang. Mereka selalu mencari cara untuk menghemat.
-
Siapa saja orang terkaya di Indonesia? Memiliki kekayaan gabungan sebanyak US$ 48 miliar (Rp 744 triliun), Robert Budi dan Michael Hartono bertahan di posisi pertama.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
Dilansir CNBC Make It, meskipun jumlah miliarder dunia terus meningkat, jumlah kekayaan mereka sempat jatuh pada akhir 2018. Kejatuhan ini dilatar belakangi oleh Dolar Amerika yang menguat, gesekan perdagangan, rendahnya pertumbuhan ekonomi, dan volatilitas pasar keuangan.
Menguatnya Dolar Amerika membuat miliarder Amerika tidak ikut mengalami kejatuhan kekayaan. Hingga akhir 2018 terdapat sekitar 749 miliarder di Amerika dengan jumlah kekayaan gabungan sebesar 3,6 triliun Dolar Amerika.
Terdapat sebanyak 754 miliarder di wilayah Asia Pasifik dengan jumlah kekayaan gabungan sebesar 2,5 triliun Dolar Amerika, ini mewakili sebesar 36 persen dari populasi miliarder global. China menyumbang 43 persen, India 14 persen, Hongkong 9 persen, dan Jepang sebesar 4 persen.
Sedangkan di Eropa, populasi miliarder Timur Tengah dan Afrika turun sebesar 5 persen pada 2018 menjadi 598 orang dengan jumlah kekayaan gabungannya mencapai 2,4 triliun Dolar Amerika.
Selain kenaikan miliarder dalam setiap negara, yang menarik lainnya adalah jumlah miliarder wanita juga meningkat. Saat ini ada 233 miliarder perempuan secara global, naik sebesar 46 persen dari 160 yang tercatat pada 2013 dan melampaui tingkat pertumbuhan miliarder pria sebesar 39 persen.
Pertumbuhan tertinggi dipimpin oleh wanita di Asia. Hal ini merupakan berita yang menggembirakan karena selama ini Asia terus dipandang bahwa laki-laki selalu mendominasi. Ini membuktikan bahwa hal tersebut tidak sepenuhnya benar dengan adanya pertumbuhan miliarder wanita secara global.
Milenial Berpotensi Jadi Generasi Kaya
Mungkin dalam waktu yang tidak lama lagi, gelar generasi terkaya pun akan segera diwarisi oleh milenial dari generasi pendahulu mereka seperti baby boomer.
Dilaporkan Fox Business, kekayaan itu juga akan diperoleh dari warisan. Orang tua para milenial di Amerika Serikat (AS) diprediksi akan mewariskan USD 68,5 triliun atau setara Rp961.000 triliun (USD 1 = 14.039).
Firma konsultasi Cerulli Associates menyebut fenomena ini sebagai 'transfer kekayaan besar' dalam 25 tahun ke depan. Warisan yang diterima milenial akan lebih besar dari warisan yang orang tua mereka dapatkan.
Berdasarkan kategori Pew Research, baby boomer adalah mereka yang lahir pada tahun 1946-1964, selanjutnya ada generasi X yang lahir pada tahun 1965-1980, kemudian milenial lahir pada tahun 1981-1996.
Saat ini, baby boomer merupakan generasi terkaya di AS dan mengantongi 70 persen pendapatan yang bisa dibelanjakan (disposable income) di AS. Selain itu, jumlah milenial yang lebih sedikit ketimbang generasi pendahulu bisa membuat warisan lebih terkonsentrasi. Alhasil, milenial bisa menjadi generasi yang paling kaya raya.
Reporter Magang: Winda Ayu Lestari
(mdk/azz)