Juni 2016, ekspor Indonesia meningkat 12,18 persen
Ekspor ini menurun 4,42 persen dibanding Juni 2015 yang mencapai USD 13,51 miliar.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia pada Juni 2016 mencapai USD 12,92 miliar, meningkat 12,18 persen dibanding Mei 2016 sebesar USD 11,51 miliar. Sementara itu, ekspor ini menurun 4,42 persen dibanding Juni 2015 yang mencapai USD 13,51 miliar.
Kepala BPS Suryamin mengatakan peningkatan ekspor ini dipengaruhi oleh ekspor nonmigas yang mencapai USD 11,73 miliar, meningkat 11,12 persen dibanding Mei 2016 sebesar USD 10,56 miliar. Namun, dibanding Juni 2015, ekspor nonmigas ini menurun 2,85 persen.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
"Sedangkan untuk ekspor migas juga ikut meningkat 23,92 persen, yakni dari USD 957,9 juta menjadi USD 1,18 miliar," kata Suryamin di kantornya, Jakarta, Jumat (15/7).
Secara kumulatif Januari-Juni 2016, lanjutnya, nilai ekspor Indonesia mencapai USD 69,51 miliar, menurun 11,37 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai USD 78,42 miliar. Demikian untuk ekspor nonmigas menurun 7,92 persen dari USD 68,43 miliar menjadi USD 63,01 miliar.
"Tapi kalau kita lihat Juni ini paling tinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya. Mudah-mudahan ini menunjukkan gambaran yang bagus. Mungkin ada pengaruh dari puasa," imbuhnya.
Dia menambahkan, peningkatan terbesar ekapor nonmigas pada Juni 2016 terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar USD 247,4 juta. Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada benda-benda dari besi dan baja sebesar USD 100,7 juta.
Ekspor nonmigas ke Amerika Serikat mencapai angka terbesar, yakni USD 1,62 miliar. Disusul Jepang sebesar USD 1,24 miliar dan Tiongkok sebesar USD 1,21 miliar.
"Dengan begitu kontribusi ketiga megara ini mencapai 34,73 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa sebesar USD 1,24 miliar," pungkasnya.
Baca juga:
RI-Malaysia rencana perbarui perjanjian dagang lintas batas
Lima BUMN pamer produk teknologi militer Indonesia di Polandia
Perabot bahan bambu asal Bali paling banyak dikirim ke Amerika
Hidupkan industri konsumsi Tanah Air, DAJK cari investor
Tepis kritik, Menteri Susi sebut tren impor ikan menukik
Kemenperin dorong industri batu mulia ekspansi pasar ekspor
Mendag: Impor tak negatif, bisa dorong daya saing industri