Juni 2021, Kenaikan Harga CPO Melesat Lampaui Batas Threshold
Harga referensi produk crude palm oil (CPO) untuk penetapan bea keluar (BK) periode Juni 2021 adalah USD 1.223,90/MT. Harga referensi tersebut meningkat USD 113,22 atau 9,25 persen dari periode Mei 2021, yaitu sebesar USD 1.110,68/MT.
Harga referensi produk crude palm oil (CPO) untuk penetapan bea keluar (BK) periode Juni 2021 adalah USD 1.223,90/MT. Harga referensi tersebut meningkat USD 113,22 atau 9,25 persen dari periode Mei 2021, yaitu sebesar USD 1.110,68/MT.
Adapun penetapan ini tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 34 Tahun 2021 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.
-
Mengapa kelapa sawit penting untuk perekonomian Indonesia? Kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang penting untuk perekonomian Indonesia dan juga memiliki banyak kegunaan praktis dan kesehatan.
-
Mengapa kelapa sawit cocok dibudidayakan di Indonesia? Kelapa sawit hanya hidup di daerah tropis, seperti Indonesia, Malaysia, sebagian kecil wilayah Afrika, dan Amerika Latin.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Di mana Widodo merintis usaha kerajinan limbah kayu jati? Setelah pensiun tahun 1994, ia pindah ke Desa Tempurejo, Kabupaten Boyolali. Saat pensiun itulah Widodo merintis usaha kerajinan yang diolah dari limbah kayu jati.
-
Di mana penanaman kelapa sawit pertama kali dilakukan secara komersial di Indonesia? Sejak 1910, kelapa sawit banyak dibudidayakan secara komersial dan meluas di Sumatera.
-
Bagaimana kelapa sawit pertama kali diperkenalkan dan ditanam di Indonesia? Kelapa sawit pertama kali ditanam di Kebun Raya Bogor, pada tahun 1848 oleh orang Belanda yang datang ke Indonesia.
"Saat ini harga referensi CPO kembali meningkat hingga melesat jauh melampaui threshold USD 750/MT. Untuk itu, Pemerintah mengenakan BK CPO sebesar USD 183/MT untuk periode Juni 2021," kata Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Indrasari Wisnu Wardhana, Kamis (3/6).
BK CPO untuk Juni 2021 merujuk pada Kolom 11 Lampiran I Huruf C Peraturan Menteri Keuangan No. 166/PMK.010/2020 sebesar USD 183/MT. Nilai tersebut berubah dari BK CPO untuk periode Mei 2021, yaitu sebesar USD 144/MT.
Sementara itu, harga referensi biji kakao pada Juni 2021 sebesar USD 2.455,82/MT yang meningkat 1,64 persen atau USD 40,28 dari bulan sebelumnya, yaitu sebesar USD 2.415,54/MT. Hal ini berdampak pada peningkatan HPE biji kakao pada Juni 2021 menjadi USD 2.169/MT, meningkat sebesar 2,56 persen atau USD 39 dari periode sebelumnya, yaitu sebesar USD 2.130/MT.
Peningkatan harga referensi CPO disebabkan terus menguatnya harga internasional, sementara peningkatan harga referensi dan HPE biji kakao disebabkan karena berkurangnya hasil panen. Peningkatan ini tidak berdampak pada BK biji kakao, yaitu tetap 5 persen.
Hal tersebut tercantum pada Kolom 2 Lampiran I Huruf B Peraturan Menteri Keuangan No.166/PMK.010/2020. HPE produk kulit dan kayu tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya. Begitu pula untuk BK komoditas produk kayu dan produk kulit. BK produk kayu dan produk kulit tercantum pada Lampiran II Huruf A Peraturan Menteri Keuangan No.166/PMK.010/2020.
Baca juga:
Industri Harap Pemerintah Konsisten Jalankan Regulasi di Sektor Hilir Sawit
Pemerintah Ungkap ini Penyebab Harga Minyak Goreng Naik
Sikap Eropa atas Sawit Indonesia Cederai Prinsip Perdagangan Bebas dan Adil
Menko Airlangga Beri Bocoran, Komoditas Ini Bakal Naik Harga
4 Manfaat Minyak Kelapa Sawit untuk Kecantikan, Tak Cuma Enak buat Masakan
Konsumsi Produk Turunan Sawit Melonjak Selama Ramadan