Jurus Menperin Airlangga Genjot Pertumbuhan Ekonomi dari Sektor Industri
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan, pihaknya akan terus berupaya menggenjot kinerja ekonomi, terutama sektor manufaktur yang berada di bawah tanggung jawab dia. Kemenperin katanya juga menyiapkan beberapa sektor 'jagoan' yang berkontribusi besar pada perekonomian.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 5,07 persen pada kuartal I 2019. Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), angka ini naik tipis dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya 5,06 persen.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan, pihaknya akan terus berupaya menggenjot kinerja ekonomi, terutama sektor manufaktur yang berada di bawah tanggung jawab dia. Kemenperin katanya juga menyiapkan beberapa sektor 'jagoan' yang berkontribusi besar pada perekonomian.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Apa yang menurut Menko Airlangga Hartarto menjadi tantangan utama dalam pengembangan ekonomi platform di wilayah pedesaan? "Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Siapa yang Airlangga apresiasi dalam penerapan ekonomi sirkular? Lebih lanjut, Airlangga mengapresiasi banyaknya perusahaan rintisan (startup) dan bisnis baru yang menerapkan prinsip 9R dalam ekonomi sirkular.
"Ini kita terus dorong kalau kita lihat berbagai sektor, misalnya tekstil itu pertumbuhannya tinggi, mendekati 18 persen. Demikian pula sektor kertas, kemudian sektor-sektor yang menjadi unggulan itu tumbuhnya 3 kali dari (Pertumbuhan Ekonomi)," kata dia saat ditemui di JCC, Jakarta, Rabu (8/5).
Tak hanya itu, investasi juga akan terus didorong guna menggenjot perekonomian. Dia mengatakan beberapa sektor industri prioritas Kemenperin, seperti tekstil maupun makanan dan minuman (mamin) merupakan sektor yang diminati investor.
"Hilir kita bicara hilir. Kalau kita lihat investasi utama dari kawasan industri, balik lagi tekstil, makanan dan minuman. Apa yang diprioritaskan kementerian memang itu yang diminati investor," jelas Airlangga.
Apalagi, kinerja investasi di Indonesia diprediksi mengalami peningkatan pasca perhelatan pemilu tahun 2019. "Memang pasca Pileg Pilpres itu setiap lima tahunan investasinya melonjak," tandasnya.
Airlangga menambahkan, pemerintah telah menargetkan Indonesia bakal menjadi ASEAN manufacturing hub pada tahun 2025. "Beberapa industri seperti otomotif, farmasi, biokimia yang kemarin juga tumbuhnya double digit itu diharapkan bisa menjadi hub di ASEAN, karena kita punya domestic market," ujar dia.
"(Strateginya?) Kembali lagi kita digitalisasi ekonomi," imbuhnya.
Dengan demikian Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara industri di dunia, seperti Jerman dan Korea Selatan. Menurut dia, jika menilik kontribusi manufaktur terhadap PDB, maka sektor manufaktur Indonesia hampir setara Jerman.
Diketahui, industri pengolahan masih memberikan kontribusi terbesar kepada struktur produk domestik bruto (PDB) nasional hingga 20,07 persen pada triwulan I tahun 2019. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah tersebut naik dibanding capaian sepanjang tahun 2018 sebesar 19,86 persen.
Dengan begitu, Indonesia hampir sejajar dengan Jerman, yang kontribusi sektor manufakturnya berada di angka 20,6 persen. Sementara itu, posisi teratas ditempati China (28,8 persen), disusul Korea Selatan (27 persen) dan Jepang (21 persen).
Saat ini, negara-negara industri di dunia, kontribusi sektor manufakturnya terhadap perekonomian rata-rata sekitar 17 persen. Mereka itu antara lain Meksiko, India, Italia, Spanyol, Amerika Serikat, Rusia, Brasil, Prancis, Kanada dan Inggris.
"Saat sekarang kita sudah setara dengan Jerman. Jadi kontribusi manufaktur terhadap PDB-nya 20 persen," tandasnya.
Baca juga:
Rupiah Masih Betah di Level Rp14.300 per USD
BPS: Masyarakat Rasakan Perbaikan Ekonomi, Namun Optimismenya Lebih Rendah
Kuartal I-2019, Pertumbuhan Ekonomi di Maluku dan Papua Masih Lesu
Konsumsi Rumah Tangga Capai 5,01 di Kuartal I-2019
BPS Catat Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2019 Capai 5,07 Persen
BKPM Catat Realisasi Investasi Kuartal I 2019 Capai Rp 195,1 T